tirto.id - Saat puasa, jangan lupa untuk tetap menjaga asupan cairan agar tubuh tidak kekurangan. Cairan yang baik adalah air putih tanpa adanya tambahan gula atau pun bahan lain. Air putih berguna mencegah dehidrasi dan bermanfaat dalam proses pencernaan serta metabolisme tubuh.
Kebutuhan cairan saat puasa pada dasarnya sama dengan hari biasanya. Kebutuhan cairan seseorang berkisar 2,7 sampai 3,7 liter per hari. Hal ini disesuaikan dengan keadaan fisik, lingkungan dan aktivitas seseorang.
Kebutuhan cairan akan bertambah saat seseorang berada di daerah yang panas atau terik matahari, saat melakukan aktivitas fisik yang berat seperti olahraga, saat demam, atau mengalami diare.
Untuk mengatasi dehidrasi selama berpuasa, diperlukan cairan dengan minum air 8 (delapan) gelas sehari agar tubuh kuat dan tidak mudah lelah.
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan merekomendasikan konsumsi air putih di malam hari untuk menjaga agar kebutuhan cairan di siang hari tetap mencukupi selama berpuasa.
Kapan Konsumsi Air Putih Saat Puasa?
Dalam mengonsumsinya, perlu mempertimbangkan waktu yang tepat sehingga fungsi cairan dalam tubuh menjadi maksimal.
Berikut jadwal waktu minum air putih sebanyak 8 gelas di malam hari untuk memenuhi cairan tubuh selama berpuasa yang dikutip dari laman P2PTM Kemkes:
- 1 Gelas sebelum tidur
- 1 Gelas setelah bangun sahur
- 1 Gelas selepas sahur
- 1 Gelas saat berbuka puasa
- 1 Gelas setelah sholat magrib
- 1 Gelas setelah makan malam
- 1 Gelas setelah sholat isya
- 1 Gelas setelah sholat tarawih
Makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh yaitu sekitar 20%. Cairan dari makanan ini terutama diperoleh dari buah dan sayur, seperti bayam dan semangka yang mengandung 90% air.
Selain mengatur jadwal konsumsi air putih, hal penting lainnya selama berpuasa adalah selalu mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Makanan bergizi mengandung karbohidrat, protein dan serat ketika sahur maupun berbuka puasa agar tubuh tetap kuat beraktivitas selama puasa.
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Dipna Videlia Putsanra