tirto.id - Salah satu upaya mencegah penularan virus corona (Covid-19) adalah dengan menjaga kebersihan barang di sekitar kita yang kerap tersentuh tangan.
Setiap orang bisa melakukan langkah pencegahan ini dengan rutin melakukan disinfeksi terhadap semua barang yang ada di rumah, salah satunya adalah pakaian.
Sejumlah studi menyimpulkan virus corona dapat menempel di setelan pakaian, sehingga berisiko menjadikan pemakainya tertular Covid-19.
Oleh sebab itu, mencuci pakaian setelah mengenakannya untuk melakukan aktivitas di luar rumah sangat disarankan di tengah pandemi corona.
Hal itu disarankan karena virus corona bisa bertahan cukup lama di permukaan benda. Mengutip dari laman lembaga kesehatan milik pemerintah AS, yakni Central of Disease Control CDC, virus corona dapat bertahan hidup beberapa jam, bahkan berhari-hari jika melekat di material tertentu.
Sebuah riset yang diterbikan New England Journal of Medicine menyimpulkan virus corona dapat bertahan hidup hingga empat jam di logam tembaga, 24 jam pada karton, dan dua hingga tiga hari pada plastik dan stainless steel.
Virus corona juga dapat menempel dan bertahan di material kain, termasuk pakaian yang biasa dikenakan. Masing-masing jenis kain memiliki perbedaan masing-masing jika terkena virus.
Jenis polyester dan spandex biasanya melekatkan virus lebih lama daripada kain katun. Oleh sebab itu, setelan legging, celana dalam maupun baju berbahan polyster dan spandex mesti dicuci lebih seksama daripada jenis kain lainnya.
Bagaimana tips aman mencuci baju selama pandemi COVID-19? Laman Huffpost menuliskan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pakai Air Panas
Jika memungkinkan, gunakan air panas untuk mencuci baju, terutama baju yang digunakan keluar rumah. Air panas dengan suhu di atas 80 derajat fahrenheit atau sekitar 26 derajat celsius dapat membunuh virus corona.
Namun, perhatikan juga, apakah baju yang akan dicuci sesuai dan tidak rusak jika dicampurkan dengan air panas.
2. Gunakan Deterjen dengan Kandungan Pemutih
Sebaiknya gunakan deterjen dengan kandungan pemutih. Dilansir dari laman LIPI, virus corona ini memiliki semacam selubung (enveloped virus) dengan lapisan lemak. Ia tidak akan hilang hanya dengan air biasa. Deterjen dengan kandungan pemutih efektif melepaskan virus corona dari lapisan pakaian.
3. Cuci dengan Rutin
Di tengah wabah seperti saat ini, sebaiknya jangan tunggu baju kotor sampai menumpuk. Selepas digunakan keluar, seperti ke tempat kerja atau transportasi publik, segera cuci baju tersebut.
Baju untuk setelan luar dan jaket adalah pakaian yang rentan terpapar virus, apalagi jika sampai pemakainya menyandar ke dinding di tempat publik, terkena elevator, susuran tangga, hingga pegangan pintu.
4. Sebaiknya Gunakan Mesin Cuci dan Pengering
Kendati mencuci baju dengan tangan diperbolehkan, menggunakan mesin cuci dan pengering juga lebih disarankan. Mencuci dengan mesin cuci lebih aman daripada dengan tangan, yang tentu saja menjadikan seseorang harus bersentuhan langsung dengan kain.
Dengan menggunakan mesin cuci, kemudian dilanjutkan dengan pengering, biasanya droplet dan virus akan mengering dan tidak aktif lagi.
5. Pisahkan dari Pakaian Orang Sakit
Jika di rumah ada orang yang sakit, sebaiknya jangan campurkan pakaian kotor milik orang sehat dengan yang sakit. Pakaian orang sakit berpotensi dilekati virus, seperti staph, E.coli, flu, dan bukan tidak mungkin juga virus corona.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom