tirto.id - Penyanyi legendaris Tina Turner meninggal dunia di usianya yang ke-83. Wanita yang dijuluki Ratu Rock 'n Roll ini tutup usia di kediamannya di Swiss pada 24 Mei 2023 waktu setempat.
Sebelum meninggal, Tina Turner diketahui memang memiliki masalah kesehatan serius.
Setidaknya selama satu dekade terakhir ini ia berjuang melawan beberapa penyakit seperti stroke, gagal ginjal, hingga kanker usus.
Pihak keluarga juga mengonfirmasi bahwa Tina Turner meninggal dunia karena penyakit kronis yang dideritanya sejak lama. Lalu, apa yang dimaksud dengan penyakit kronis?
Pengertian Penyakit Kronis dan Ciri-Cirinya
Penyakit kronis adalah penyakit yang berlangsung lama atau memiliki durasi yang panjang. Penyakit jenis ini biasanya terus berkembang dan memburuk seiring berjalannya waktu.
Penyakit kronis tidak selalu berarti fatal atau mengancam nyawa penderitanya saat itu juga. Hanya saja kebanyakan penyakit kronis susah untuk disembuhkan, tapi gejalanya dapat dikendalikan dengan penanganan yang tepat, contohnya penyakit diabetes.
Meski demikian, tak bisa dipungkiri ada pula beberapa jenis penyakit kronis yang memang membahayakan seperti stroke dan penyakit jantung. Secara garis besar, ciri-ciri penyakit kronis meliputi:
- Berlangsung lama hingga lebih dari 6 bulan.
- Gejalanya berkembang secara bertahap dan lambat, tapi memburuk dari waktu ke waktu.
- Susah disembuhkan sehingga penderitanya akan terus hidup dengan penyakit tersebut.
Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Kronis
Mengutip situs NCOA, penyakit kronis umumnya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Selain itu, ada pula penyakit kronis yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan juga faktor genetik.
Orang-orang yang berisiko terkena penyakit kronis antara lain:
1. Memiliki pola makan tak sehat
Seseorang yang jarang mengonsumsi makanan bergizi dan lebih memilih junk food umumnya berisiko terkena penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Junk food sendiri merupakan istilah untuk semua jenis makanan rendah nutrisi, baik itu yang tinggi garam, tinggi gula, serta mengandung lemak trans yang tidak sehat.
2. Kurang aktif secara fisik
Aktivitas fisik berperan besar dalam menunjang kesehatan. Aktivitas fisik seperti olahraga, berjalan, atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga bisa membantu mengendalikan berat badan sekaligus menguatkan tulang.
Jika jarang bergerak, tubuh terancam mengalami obesitas dan lebih berisiko terkena penyakit kronis.
3. Perokok
Rokok sangat berbahaya bagi hampir setiap organ tubuh. Rokok juga bisa menyebabkan sejumlah penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, hingga gangguan pada paru-paru.
Ironisnya, tak hanya perokok aktif yang berisiko terkena penyakit kronis, tapi juga perokok pasif yang hanya menghirup asap rokoknya saja.
4. Pencandu alkohol
Alkohol yang dikonsumsi secara terus-menerus dapat menyebabkan penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, gangguan hati, hingga kanker.
5. Orang lanjut usia
Penyakit kronis sebenarnya bisa menyerang siapa saja di segala usia. Namun, penyakit jenis ini lebih umum terjadi pada orang lanjut usia.
Laman Bali Royal Hospital menyebutkan bahwa 80% dari orang berusia 65 tahun ke atas setidaknya memiliki 1 jenis penyakit kronis di dalam tubuhnya.
6. Keluarga punya riwayat penyakit kronis
Seseorang lebih berisiko terkena penyakit kronis jika ada anggota keluarga yang mengidapnya. Salah satu contohnya adalah penyakit jantung yang bisa diturunkan dari orang tua ke anaknya.
Contoh Penyakit Kronis
Berikut adalah beberapa contoh penyakit kronis yang paling umum ditemui:
1. Penyakit jantung
Penyakit jantung merupakan istilah untuk semua gangguan atau masalah kesehatan yang terjadi pada organ jantung. Salah satu yang paling umum adalah penyakit jantung koroner.
Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah yang menuju jantung tersumbat oleh plak atau lemak. Akibatnya, jantung kekurangan suplai darah dan bisa memicu terjadinya serangan jantung.
2. Diabetes
Diabetes atau penyakit kencing manis terjadi ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin secara optimal. Insulin sendiri berfungsi mengendalikan kadar gula dalam darah.
Ketika tubuh kekurangan insulin, maka gula akan terus menumpuk di dalam darah dan menyebabkan diabetes.
Penyakit diabetes sendiri bisa memicu berbagai komplikasi penyakit lain penyakit kardiovaskular, gangguan saraf, hingga kerusakan ginjal.
3. Stroke
Stroke terjadi ketika otak kekurangan suplai darah yang membawa oksigen dan nutrisi. Sel-sel yang tidak mendapat oksigen dan makanan akhirnya mulai mati sehingga menyebabkan kerusakan pada otak.
Stroke bisa disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah oleh lemak atau plak (stroke iskemik). Ada pula stroke yang disebabkan karena pembuluh darah pecah yang mengakibatkan pendarahan di otak (stroke hemoragik).
4. Hipertensi
Menurut WHO, seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila memiliki tekanan darah sebesar 140/90 mmHg atau lebih tinggi.
Kondisi ini umumnya disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat. Hipertensi juga bisa menyebabkan komplikasi penyakit kronis lainnya seperti stroke, serangan jantung, hingga gangguan pada ginjal.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno