tirto.id - Ahli pangan dan energi BPN Prabowo-Sandiaga, Sudirgo Purbo, mengaku pernah berdiskusi dengan Prabowo Subianto mengenai keikutsertaan Indonesia dalam OPEC, sebuah organisasi negara-negara pengekspor minyak.
Menurut dia, Prabowo berencana membawa Indonesia keluar dari OPEC jika terpilih menjadi Presiden. Sudirgo berpendapat selama ini tak ada keuntungan yang didapat Indonesia dengan ikut organisasi tersebut.
"Sebenarnya ini isu nasional dari dulu. Ya beliau melihat memang kalau udah tidak rasional dan tidak ada benefit-nya buat kita untuk apa ya kita buang-buang duit. Buat apa kita melakukan diplomasi, buat apa kita datang ke rapat OPEC yang tidak ada benefit-nya untuk kepentingan nasional kita," kata Sudirgo saat ditemui di markas BPN, Jumat (15/2/2019) sore.
"We don't get any benefit from the OPEC," lanjutnya.
Menurut Sudirgo, negara-negara dalam organisasi OPEC tak masuk ke sektor hulu di Indonesia. Indonesia juga dinilai tak pernah mendapat diskon produksi minyak negara-negara tersebut.
"Terus ngapain? Malaysia dari dulu enggak pernah masuk OPEC, tapi net oil exporter. Qatar net oil exporter, keluar dari OPEC. Jadi apa benefit-nya?" katanya.
Pemerintahan Indonesia yang baru, kata Sudirgo, harus mengukur secara rasional kondisi geografis yang tak memungkinkan melakukan ekspor. Oleh karena swasembada menjadi solusinya.
"Jadi ekspor minyak itu yang sekarang ini terjadi karena memang hak pengelola ladang minyak. Itu dalam klausul dibilang, saya berhak menjadi dalam negeri dan luar negeri," katanya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto