Menuju konten utama

Timses Ahok-Djarot Kerahkan 78 Ribu Saksi di Putaran Kedua

Timses Ahok-Djarot mengerahkan 78 ribu saksi resmi dan informal untuk memantau semua TPS di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Timses Ahok-Djarot Kerahkan 78 Ribu Saksi di Putaran Kedua
(Ilustrasi) Calon Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyampaikan orasi politik di hadapan saksi - saksi TPS dari partai Golkar di Bintaro, Jakarta, Rabu (29/3/2017). Silaturahmi yang diadakan berbarengan dengan Pengajian Golkar ini dijadikan sebagai ajang konsolidasi pemenangan yang dihadiri semua saksi Golkar Se Kecamatan Pesanggrahan. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.

tirto.id - Sekertaris Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Ace Hasan Syadzily menyatakan pihaknya menyiapkan 78 ribu orang sebagai saksi resmi dan informal untuk memantau pemilihan di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Dari jumlah itu, sekitar 13.034 orang merupakan saksi resmi di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Puluhan ribu orang itu terdiri dari kader partai pengusung Ahok-Djarot dan relawan pendukung pasangan nomor urut dua ini.

"Saksi resmi sebanyak 13.034 orang, sisanya mereka itu yang sudah terlatih akan menjaga di luar. Kami sudah bekali mereka dengan teknik pengawasan Pemilu dan kedua tentu memantau proses yang terjadi di TPS," ujar Ace saat menggelar konferensi pers, di Media Center Timses Ahok-Djarot, Jalan Cemara, Jakarta Pusat pada Selasa (18/4/2017).

Dia mengimbuhkan, di masing-masing TPS akan menempatkan sekitar 5 saksi, yakni satu saksi resmi di TPS dan 4 orang di luar. Hal ini sekaligus mencegah kemungkinan ada intimidasi ke pemilih dan penyelenggara pemilihan.

Mereka yang berjaga di luar TPS, menurut Ace, bertugas melapor ke pusat Timses Ahok-Djarot jika menemukan kejanggalan atau insiden lain. Tim saksi yang ada di luar akan menghubungi call center dan lalu segera ditindaklanjuti oleh tim reaksi cepat jika ada insiden di TPS.

Namun, Ace melanjutkan, apabila terjadi intimidasi terhadap pemilih maupun penyelenggara pemilihan, maka pihaknya akan segera melaporkan kepada pihak yang berwajib.

Ace mengatakan Timses Ahok-Djarot juga menyiapkan tiga ahli hukum dan dua praktisi pakar soal pemilu di setiap kecamatan untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya kecurangan dan pelanggaran. Mereka merupakan pihak pemantau di luar 78 ribu orang tadi.

"Jika ada kecurangan nanti akan langsung lapor ke masing-masing kecamatan itu. Nanti tim kecamatan akan turun ke TPS kalau ada kejadian apa akan langsung turun ke TPS," ungkap dia.

Lebih lanjut, Ace meyebutkan bahwa sudah ada bahwa saat pendaftaran pemilih di TPS, para saksi resmi dan petugas KPPS akan saling memastikan kecocokan data formulir C6 atau undangan pemilih dengan KTP yang bersangkutan. Dia menilai cara ini efektif mencegah kecurangan.

Ace mempersilahkan para pendukung Ahok-Djarot mendatangi TPS dengan memakai baju kotak-kotak, tapi melarang pemakaian baju dengan gambar dan nomor pasangan calon nomor urut dua.

Sementara itu, seperti dilaporkan Antara, Satgas Nasional Cakra Buana DPP PDI Perjuangan akan mengerahkan 16.250 personel saat pemilihan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Komandan Satgas Nasional Cakra Buana DPP PDIP, Komarudin Watubun mengatakan, di antara belasan ribu personel satgas partainya itu, hanya 500 orang yang akan melakukan pengamanan terbuka. Selebihnya akan melakukan penjagaan secara tertutup.

"Kami siap bergerak mengantisipasi karena kondisi publik akhir-akhir ini cukup memanas," kata Komarudin usai menggelar apel siaga Satgas Nasional Cakra Buana di Lapangan Parkir DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Dia menjelaskan personel Satgas yang menjalankan penjagaan terbuka betugas mengamnakan rumah ketua umum DPP PDIP, Kantor DPP, kantor DPD dan juga DPC PDI se-DKI Jakarta.

Adapun pasukan yang tertutup adalah yang secara khusus mengawasi pelaksanaan pemungutan suara. Mereka tidak masuk ke area TPS, tapi bersiaga di sekitar lokasi pemungutan saja.

"Walaupun demikian, semua pasukan ini kalau dibutuhkan siap bergerak,” kata Komarudin.

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Politik
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Addi M Idhom