Menuju konten utama

Timnas AMIN & TPN Ganjar-Mahfud Tanggapi Harlah Muslimat NU

Ramli Rahim (Timnas AMIN) dan Yenny Wahid (TPN Ganjar-Mahfud) berbeda dalam menanggapi Harlah Muslimat NU ke-78 yang digelar tak sesuai tanggal kelahiran.

Timnas AMIN & TPN Ganjar-Mahfud Tanggapi Harlah Muslimat NU
Peserta dari Muslimat NU mengikuti Harlah Ke-73 Muslimat NU, doa bersama untuk keselamatan bangsa, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Ramli Rahim, tak mempermasalahkan dengan agenda Harlah ke-78 Muslimat NU di Gelora Bung Karno yang dipercepat dari jadwal sebelumnya.

Menurutnya, meski dipimpin oleh Khofifah Indar Parawansa yang menjadi bagian Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, agenda Muslimat NU tidak memiliki tendensi politik apapun.

"Nahdlatul Ulama (NU) berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 atau yang bertepatan pada tanggal 16 Rajab 1344 Hijriah, jika mengikut ke kalender Hijriah akan jatuh pada tanggal 28 Januari 2024 atau hanya maju 1 pekan," kata Ramli saat dihubungi Tirto, Sabtu (20/1/2024).

Ramli mengaku pihaknya berbesar hati. Dalam tradisi NU, tambahnya, peringatan Harlah kerap dilaksanakan tidak bertepatan pada tanggal berdirinya.

"Menurut kami, tak ada soal, peringatan Harlah NU [juga] memang tidak selalu tepat pada hari kelahirannya," kata Ramli.

Sementara Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid, mempertanyakan perayaan Harlah yang seharusnya digelar pada 29 Maret 2024. Menurutnya, dia tidak mendapat alasan organisasi sayap NU ini bisa menyelenggarakan Harlah secara lebih cepat.

"Harlah Muslimat tanggal 29 Maret kalau hitungan Masehinya. Kalau hitungan Hijriah, sekitar akhir Oktober-November. Saya tidak tahu alasannya kenapa diadakan di bulan Januari," kata Yenny.

Saat dikonfirmasi apakah ada motif politik, Yenny enggan menanggapinya. Namun dia menyampaikan bahwa selama 15 tahun terakhir terdapat perbedaan pola dalam perayaan Harlah Muslimat. Terutama jelang pelaksanaan Pemilu.

"Kalau melihat pola perayaan Harlah selama 15 tahun terakhir, setiap menjelang pemilu memang ada pergerakan yang berbeda," kata dia.

Acara Harlah Muslimat NU ke-78 yang digelar di GBK dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Acara telah dimulai sejak Sabtu dini hari pukul 00.00 WIB hingga 02.30 WIB dengan khataman Al-Quran sebanyak 2024 kali yang dipimpin Hj Romlah Widayati.

Acara lalu dilanjutkan dengan salat Tahajud dan Hajat berjamaah yang diimami oleh KH. A Muzakky Alhafidz pada pukul 02.30 WIB hingga 04.20 WIB. Kemudian, salat Subuh berjamaah dilangsungkan pada pukul 04.20 WIB hingga 04.45 WIB.

Baca juga artikel terkait PILPRES atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - News
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi