tirto.id - Juventus dipastikan tidak masuk daftar tim yang lolos ke 16 besar Liga Champion 2022/2023. Dengan koleksi hanya 3 poin dari 5 laga, Bianconeri tidak mungkin mengejar 2 tim teratas Grup H, PSG dan Benfica. Juve tidak hanya terancam masuk ke play-off knock-out Europa League, bahkan bisa kandas sebagai peringkat 4 atau tim terbawah grup.
Dalam lawatan ke Estadio da Luz, Lisbon, Juventus harus mengakui kekalahan 4-3 dari tuan rumah Benfica. Ini berakibat fatal untuk posisi Bianconeri di klasemen Liga Champions 2022/2023. Pasalnya, Juve baru mengemas 3 poin dari 5 partai, dan maksimal hanya akan mencapai 6 angka jika di laga pemungkas bisa menaklukkan PSG di Stadion Allianz pada 3 November.
Sementara itu, 2 tim teratas Grup H, PSG dan Benfica total sama-sama memiliki 11 angka. Otomatis, kini kesempatan yang tersisa bagi Juve tinggal mengamankan tiket lolos ke fase play-off knock-out Europa League. Syaratnya adalah dengan finis di peringkat 3 grup.
Juventus masih ada kemungkinan gagal mencapai target tersebut. Saat ini, tim asuhan Max Allegri memang masih di urutan 3, unggul selisih gol dari Maccabi Haifa yang punya angka sama (3 poin).
Namun, jika sampai Juve kalah di partai terakhir lawan PSG, sedangkan Maccabi Haifa bisa meraih poin atau bahkan menang dari Benfica, ancaman lebih buruk bakal menanti: Bianconeri mengakhiri kompetisi dengan menjadi juru kunci klasemen Grup H.
Tahun-tahun terakhir, prestasi Juventus di Eropa memang tengah melorot. Ini terutama setelah kegagalan mereka di final Liga Champions 2016/2017, ketika ditaklukkan oleh Real Madrid dengan skor 4-1.
Setelah itu, dalam 2 musim beruntun, Juve selalu kandas di babak 8 besar UCL, yaitu oleh Real Madrid dengan agregat 3-4 pada musim 2017/2018, dan oleh Ajax dengan agregat 2-3 pada musim 2018/2019.
Penurunan terus terjadi karena dalam 3 musim terakhir, Bianconeri selalu mentok di 16 besar atau fase pertama babak gugur UCL. Pada musim 2019/2020, Juve disingkirkan oleh Lyon lewat faktor agresivitas gol tandang (agregat 2-2).
Ini dilanjutkan dengan kekalahan dari Porto di 16 besar UCL 2020/2021, juga via agresivitas gol tandang (agregat 4-4). Musim lalu, Juve dihancurkan Villarreal lewat agregat 1-4.
Jebloknya prestasi Juventus di Eropa sejalan dengan buruknya hasil yang didapatkan Bianconeri di Liga Italia. Juve sempat mendominasi Serie A dengan selalu juara dalam 9 musim beruntun sejak 2011/2012 hingga 2019/2020. Namun, setelah itu, Juve kesulitan. Dalam 2 musim terakhir, mereka selalu finis di posisi 4 klasemen akhir.
Pergantian pelatih yang terlalu sering, dari Max Allegri yang berkarakter bertahan ke Maurizio Sarri yang super menyerang, dilanjutkan Andera Pirlo, dan pada akhirnya kembali ke Allegri menunjukkan proyek Juve yang tampak tidak punya visi jelas.
Usai kekalahan 4-3 dari Benfica, Max Allegri mengakui Juventus memang punya masalah. Apalagi, kegagalan lolos ke fase gugur UCL musim ini berkelindan dengan posisi Bianconeri di klasemen Serie A yang masih berkutat di urutan 8, yang seharusnya bukan level mereka.
Total hanya menang 6 kali dari 16 pertandingan di seluruh kompetisi pada musim 2022/2023, ditambah sudah kalah 6 kali plus 4 seri menunjukkan kemunduran besar Juve. Catatan besar, di UCL, rekor kemenangan Si Nyonya Tua hanya 20 persen, dari 5 laga, menang sekali dan sisanya kalah 4 kali.
"Paruh pertama musim ini tentu tidak baik bagi kami. Kami tersingkir dari Liga Champions dan tertinggal jauh di belakang di Serie A, tetapi kami harus bereaksi. Kami membuat terlalu banyak kesalahan malam ini (lawan Benfica) tetapi tidak berguna untuk membicarakannya," papar Allegri dikutip UEFA.
Bagi Juventus, yang tersisa saat ini adalah berupaya mengamankan tiket ke Europa League. Situasi sudah berbeda dalam 2 musim terakhir karena tim peringkat 3 fase grup UCL tidak langsung otomatis masuk babak gugur Europa League. Mereka masih harus bertanding sekali lagi di fase play-off knock-out UEL menghadapi para runner-up grup Europa League.
"Kami kecewa dan marah karenatersingkir dari Liga Champions. Sekarang kami harus fokus ke Liga (Italia) dan juga tetap fokus melawan Paris karena kami setidaknya harus memiliki tempat di Europa League," tambah Allegri.
Hasil Juventus & Klasemen UCL Grup H
Berikut ini hasil pertandingan Juventus dan posisi mereka di klasemen Grup H Liga Champions 2022/2023.
Lawan | Skor Kandang | Skor Tandang |
Paris Saint-Germain | (3 November) | 1–2 |
Benfica | 1–2 | 3-4 |
Maccabi Haifa | 3–1 | 0–2 |
Klasemen Grup H
No. | Tim | Main | Menang | Seri | Kalah | SG | Poin |
1 | PSG | 5 | 3 | 2 | 0 | +8 | 11 |
2 | Benfica | 5 | 3 | 2 | 0 | +4 | 11 |
3 | Juventus | 5 | 1 | 0 | 4 | −3 | 3 |
4 | Maccabi Haifa | 5 | 1 | 0 | 4 | −9 | 3 |
Daftar Tim Lolos 16 Besar UCL & Degradasi ke UEL
Berikut ini daftar tim yang sudah resmi lolos 16 besar Liga Champion 2022/2023 dan tim yang masuk ke play-off knock-out Europa League 2022/2023.
Grup | Tim Lolos 16 Besar UCL (2 Klub) | Tim Degradasi ke UEL (1 Klub) |
A | Napoli (pasti) + 1 | Liverpool atau Ajax |
B | Brugge (pasti) + 1 | Porto, Atletico, atau Leverkusen |
C | Bayern Munchen (pasti) + 1 | Inter, Barcelona, atau Viktoria Plzen |
D | Tottenham, OM, Sporting atau Frankfurt | Tottenham, OM, Sporting atau Frankfurt |
E | Chelsea (pasti) + 1 | AC Milan, Salzburg, atau Dinamo Zagreb |
F | Real Madrid (pasti) + 1 | RB Leipzig atau Shakhtar Donetsk |
G | Man City, Dortmund (pasti) | Sevilla (sudah pasti) |
H | PSG, Benfica (pasti) | Juventus atau Maccabi Haifa |
Editor: Iswara N Raditya