tirto.id - Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) berencana mengangkat kokpit pesawat Lion Air JT-610 hari ini. Komandan Satuan Tugas SAR Kolonel Laut (P) Isswarto mengatakan, kokpit tersebut sudah berupa puing.
“Kokpit ternyata sudah hancur, berupa puing-puing, mungkin kalau diangkat pun jadi rusak,” kata dia di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (7/11/2018).
Ia juga menyatakan cockpit voice recorder (CVR) belum berhasil diperoleh tim penyelam. Isswarto menilai yang menjadi kendala ialah sinyal ping locator CVR melemah lantaran diduga tertimbun lumpur atau tertutup benda yang berukuran besar.
“Ping locater CVR masih berbunyi tadi pagi, tim penyelam masih mendengar. Tapi ketika didekati sinyal menghilang. Kami tidak tahu apakah itu sinyal yang kurang bagus atau mungkin suara CVR lemah,” jelas Isswarto.
Selain itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi mengatakan waktu evakuasi korban pesawat Lion Air JT-610 diperpanjang tiga hari.
“Kami mengevaluasi dengan beberapa masukan dari lapangan, lantas kami memutuskan operasi evakuasi pencarian korban kami perpanjang tiga hari, khusus untuk tim Basarnas,” ujar dia.
Alasan perpanjangan ialah karena tim SAR masih menemukan bagian tubuh jenazah. Selain itu, Syaugi menambahkan, tren penemuan korban menurun, jadi hanya jajarannya yang dilibatkan dalam pencarian tiga hari mendatang.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yandri Daniel Damaledo