Menuju konten utama

Tiga Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Bekasi

Polresta Bekasi Kota telah membenarkan adanya penangkapan terhadap sejumlah terduga teroris di dua lokasi di wilayahnya. Hingga berita ini dibuat masih diselidiki adanya kaitan dari dua lokasi kejadian.

Tiga Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Bekasi
(Ilustrasi) Sejumlah pasukan Detasemen Bravo-90 Paskhas mengamankan tempat kejadian perkara saat menyelamatkan para sandera pada simulasi penanggulangan antiteror di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah. Antara Foto/Aloysius Jarot Nugroho.

tirto.id - Sebanyak tiga terduga teroris telah ditangkap dalam penggerebekan yang dilakukan Detasemen Khusus 88 Polri di Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Rabu (28/9/2016) pagi. Menanggapi kabar itu, pihak Polresta Bekasi Kota pun membenarkan adanya penangkapan teroris di wilayahnya.

"Memang benar hari ini ada aktivitas Densus di Kota Bekasi. Tim kami dari Polresta Bekasi Kota juga telah diterjukan ke lokasi," ungkap Kepala Subbagian Humas Polresta Bekasi Kota Iptu Evi Fatna, di Bekasi, seperti dikutip dari Antara.

Meski demikian, Evi belum berkenan menjelaskan data lengkap perihal penangkapan sejumlah warga yang diduga terkait jaringan terorisme. "Untuk data-data masih belum dapat kami publikasikan," katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari lapangan menyebutkan, terdapat dua lokasi penangkapan terduga teroris di Kota Bekasi. Lokasi pertama berada di Jalan Raya Pedurenan, Kecamatan Mustika Jaya pada pukul 09.00 WIB dan di sebuah rumah Kampung Kelapa Dua RT01 RW08, Kelurahan Pedurenan Kecamatan Mustika Jaya pukul 10.00 WIB.

Seorang saksi mata, Ariesant (26), mengungkapkan, sebanyak dua terduga teroris yang sedang berboncengan sepeda motor dibawa aparat dalam penangkapan di Jalan Raya Pedurenan. "Keduanya seperti suami istri langsung diangkut ke dalam mobil Toyota Kijang warna hitam oleh lima petugas berbadan tegap," katanya.

Sementara itu, Densus dikabarkan membawa satu orang pria dari lokasi penangkapan kedua di sebuah rumah yang diduga menjadi persembunyian terduga teroris. Dari keterangan warga setempat Robiah (28), pemilik rumah tidak pernah keluar dan jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. "Kaget juga polisi banyak banget yang datang dan menanyakan ke saya soal penghuninya, tapi saya tidak kenal," katanya.

Secara terpisah, Kapolresta Bekasi Kota Kombes Pol Umar Fana mengaku masih menyelidiki terkait dugaan jaringan teroris di wilayahnya. "Saya sedang meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk penyelidikan lebih lanjut," katanya kepada Antara.

Hingga berita ini dibuat belum diketahui kaitan dari dua lokasi penangkapan itu dalam kasus dugaan terorisme ini. Berdasarkan pantauan, saat ini pihak kepolisian masih berjaga di lokasi kejadian dengan memasang garis polisi guna menjaga kelancaran proses penyelidikan.

Baca juga artikel terkait TERORISME atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hukum
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari