tirto.id -
Salah satunya, lewat layanan penerbangan jamaah haji dan umroh yang jumlahnya diperkirakan mencapai 39.000 orang.
Direktur Keuangan dan Umum PT BJIB Muhammad Singgih mengatakan sudah ada tiga maskapai yang siap beroperasi untuk layanan tersebut, yakni Garuda Indonesia, Lion Air dan Malaysia Airline.
Meski demikian, saat ini pemberangkatan jamaah umroh di Kertajati masih belum rutin lantaran landasan pacu (runway) bandara tersebut baru sepanjang 2.500 meter.
Sejauh ini, baru Lion Air yang sudah melayani penumpang untuk penerbangan ke Madinah.
"Jadi kalau penumpangnya sudah terpenuhi baru berangkat, dalam dua bulan terakhir ini, itu hanya ada satu kali. Baru Lion aja," ucap Singgih saat dihubungi Rabu (10/4/2019).
Dengan runway sepanjang 3.000 meter yang rencananya akan beroperasi pada bulan Mei, ia memastikan bahwa intensitas penumpang untuk jamaah umroh bisa ditingkatkan.
Singgih menambahkan, untuk maskapai Garuda Indonesia, misalnya, akan melayani penerbangan langsung dari Kertajati menuju Madinah.
Sementara Malaysia Airline, kata Singgih, akan transit terlebih dahulu di Kuala Lumpur, Malaysia.
Memang, kata Singgih, layanan penerbangan jamaah haji dan umroh itu belum akan efektif dalam beberapa bulan mendatang.
Ia memperkirakan, layanan tiga maskapai tersebut baru akan efektif Agustus atau September 2019.
Sebab, di samping kesesuaian jadwal ibadah haji, Malaysia Airline baru akan resmi membuka rute dan beroperasi di bandara internasional itu pada pertengahan tahun 2019.
"Kemungkinan umroh bisa terimplementasi full setelah musim haji, karena Mei kan udah masuk ramadhan. Nah ramadhan kan sebentar lagi lebaran sampai dengan musim haji kan engga ada umroh,"
Penulis: Hendra Friana
Editor: Nur Hidayah Perwitasari