Menuju konten utama

Tidak Lagi Malu, Remaja Pria Kini Hobi Menjaga Kesehatan Kulit

Skincare untuk anak remaja pria, sekarang banyak menjadi topik utama obrolan ibu-ibu arisan.

Tidak Lagi Malu, Remaja Pria Kini Hobi Menjaga Kesehatan Kulit
Ilustrasi Skincare. foto/IStockphoto

tirto.id - “Siap-siap ya, Mams. Sebentar lagi pasti anak-anak kita minta dibeliin skincare ini itu. Ini aja si Bagas sudah mulai ribut pengin order satu set skincare buat jerawatnya. Padahal jerawatnya cuma dua!” ujar Dyna saat arisan bulanan akhir pekan lalu.

“Eh, bukannya Bagas masih kecil? Baru 13 tahun, kan? Ngapain pakai skincare segala?” timpal ibu lainnya. “Dua belas tahun, Mam!” koreksi Dyna.

Skincare untuk remaja pria, sekarang banyak menjadi topik utama obrolan ibu-ibu arisan.

Walaupun terlihat masih kecil, usia 10-13 tahun sudah masuk ke dalam kategori remaja.

Usia remaja menurut Kemenkes RI adalah seseorang yang berusia antara 10-18 tahun.

“Saat ini menggunakan skincare sudah menjadi tren. Dan remaja memang pada dasarnya suka mengikuti tren, agar mereka tidak terlihat aneh sendiri dan lebih mudah diterima di lingkungan pergaulannnya. Apalagi jika mereka melihat idola atau panutannya melakukan hal yang sama.” terang Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog.

Skincare menurut Dr. Arini Astasari Widodo, MS, SpKK, Dokter Spesialis Kulit, Kelamin, dan Estetik, sebenarnya merujuk kepada serangkaian kegiatan dan produk yang dirancang untuk merawat dan mempertahankan kesehatan kulit. Ini mencakup praktik dan produk yang digunakan untuk membersihkan, menjaga, melindungi, dan meningkatkan kondisi kulit.

Skincare melibatkan langkah-langkah rutin dalam perawatan kulit, seperti mencuci wajah, mengaplikasikan produk pembersih, berbagai rangkaian dengan bahan aktif, pelembap, dan perlindungan dari sinar matahari.

Tujuannya, menjaga kebersihan kulit, menghilangkan kotoran, minyak, dan sel kulit mati, serta memberikan kelembapan, nutrisi, dan perlindungan bagi kulit.

Masing-masing produk memiliki peran khusus dan dirancang untuk mengatasi masalah tertentu, seperti jerawat, penuaan dini, hiperpigmentasi, atau kulit sensitif. Skincare juga melibatkan pemahaman tentang tipe kulit individu dan kebutuhan khususnya.

Setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, seperti kulit normal, kering, berminyak, atau kombinasi. Dengan memahami tipe kulit dan permasalahan masing-masing, kita dapat memilih produk yang cocok dan menjalankan rutinitas perawatan yang sesuai.

Yang menarik, fenomena ketertarikan remaja pria untuk merawat kulitnya tidak terjadi di generasi sebelumnya. Di masa sebelumnya, remaja pria seakan dibuat berjarak dengan hal-hal yang lekat dengan kesehatan kulit, dan hanya "bergumul" dengan hal yang citra kelaki-lakian yang kuat seperti olahraga, otomotif, dan lainnya.

Namun remaja pria kini berbeda. Mereka sadar betul akan kebutuhan kulitnya yang masih banyak mengalami perubahan biologis, dan membutuhkan perhatian khusus di masa remajanya.

Skincare Bukan Milik Perempuan Saja

Menurut Arini, yang juga alumni Harvard Medical School, “Seorang remaja baik pria maupun perempuan, sebaiknya mulai memerhatikan dan merawat kulitnya sejak awal masa remaja. Pada masa pubertas ini, perubahan hormonal terjadi dan dapat memengaruhi kondisi kulit. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mulai mengadopsi rutinitas perawatan kulit yang tepat.”

Perubahan hormonal selama masa pubertas dapat merangsang kelenjar sebaceous untuk menghasilkan lebih banyak minyak, yang dapat membuat kulit menjadi berminyak.

Kelebihan minyak pada kulit dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan memicu jerawat. Jerawat adalah permasalahan kulit yang umum pada masa pubertas. Produk skincare dapat digunakan untuk membantu menghilangkan jerawat.

Menentukan produk skincare yang tepat untuk remaja pria melibatkan beberapa faktor penting. Namun perlu diingat bahwa meskipun sama-sama remaja pria, semua individu memiliki permasalahannya sendiri dan tidak dapat disama ratakan permasalahan kulitnya.

Arini menjelaskan, pertama-tama penting untuk mengenali tipe kulit remaja tersebut, apakah berminyak, kering, kombinasi, atau sensitif.

Dengan mengetahui tipe kulitnya, orang tua dapat mencari produk yang sesuai dengan kebutuhan kulitnya. Misal, kalau kulitnya sensitif, pilihlah produk skincare yang lembut dan tidak mengandung bahan-bahan keras atau berpotensi menyebabkan iritasi. Perhatikan label produk dan carilah keterangan seperti "hypoallergenic" atau "dapat digunakan untuk kulit sensitif".

Selain itu, perhatikan juga kandungan produk tersebut, dan pilihlah skincare yang tepat sasaran untuk permasalahan kulitnya. Kalau kulitnya berjerawat, pilih kandungan yang ditujukan untuk mengatasi kulit berjerawat, seperti asam asalisilat (BHA), sulfur, benzoyl peroxide, niacinamide, dan lainnya.

Sedangkan kalau kulitnya kering, dapat memilih kandungan yang melembapkan dan menghidrasi kulit seperti ceramide, hyaluronic acid, dan lainnya. Kalau kulitnya berjerawat atau banyak komedo, pastikan memilih produk yang non-comedogenic (non-komedogenik).

Arini yang juga Dosen dan Peneliti Fakultas Kedokteran UKRIDA - Departemen Kulit, menjelaskan untuk remaja pria, perawatan kulit sebaiknya dimulai dengan produk-produk skincare sederhana dan sesuai dengan tipe kulit mereka.

Pada usia ini, langkah awal yang penting adalah menggunakan pembersih wajah yang ringan untuk membersihkan kotoran, minyak, dan sel kulit mati dari wajah. Gunakan air hangat untuk membantu membuka pori-pori.

Hindari penggunaan sabun mandi atau produk yang mengandung alkohol yang bisa mengiritasi kulit. Bilas wajah dengan air bersih dan keringkan dengan lembut menggunakan handuk bersih.

Remaja pria juga sebaiknya menggunakan pelembap ringan (moisturizer). Pilih yang sesuai dengan jenis kulit, seperti pelembap yang mengontrol minyak untuk kulit berminyak atau pelembap yang memberi kelembapan ekstra untuk kulit kering. Gunakan pelembap yang ringan dan tidak berminyak untuk menjaga kelembapan kulit apabila kulit anak remaja pria berminyak.

Jika terpapar sinar matahari, perlindungan kulit sangat penting, oleh karena itu disarankan menggunakan tabir surya (sunscreen) untuk mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar UV. Gunakan setiap hari, bahkan saat cuaca tidak terik. Pilih sunscreen dengan SPF minimal 30, broad spectrum, dan tahan air. Aplikasikan secara merata ke seluruh wajah dan leher sebelum beraktivitas di luar ruangan.

Infografik Pria Remaja Merawat Wajah

Infografik Pria Remaja Merawat Wajah. tirto.id/Fuad

Latar Belakang Remaja Pria Kini Menggunakan Skincare

Reza, 14 tahun, Pelajar Kelas 10 bercerita, sudah mulai memerhatikan tampilan kulit wajahnya sejak usia 13 tahun.

Awalnya karena melihat kulitnya mulai berjerawat dan ada milia di sekitar mata. Sejak itu, ia menggunakan sabun pembersih wajah, toner, serum, obat jerawat, retinol, dan sunscreen untuk menghilangkan masalah kulit yang dihadapinya.

“Teman-temanku di sekolah juga pakai sabun pembersih wajah, sunscreen, serum, moisturizer, dan obat jerawat. Kulit wajah temanku ada yang lebih parah, berjerawat di bagian pipi dan dahinya. Aku dan teman-temanku sesekali suka ngomongin tentang kulit wajah atau produk skincare yang bagus untuk kulit. Aku tahu produk skincare dari TikTok, tapi selalu tanya Mama dulu produk yang sesuai. Skincare-nya ampuh, karena milia berkurang dan jerawat hilang.” ujar Reza.

Lain dengan Aldrin, 13 tahun, Pelajar Kelas 8 ini sudah mulai peduli dengan kulit wajahnya setelah melihat kulitnya lebih berminyak dari biasanya dan mulai tumbuh jerawat. Ia juga melihat teman di sekolahnya ada yang lebih parah, kulitnya berminyak dan jerawatnya banyak.

“Aku pakai sabun pembersih wajah, obat jerawat, dan masker sejak usia 12 tahun. Sabun pembersih wajah setiap hari supaya jerawat nggak tambah banyak. Obat jerawat kalau aku jerawatan aja pakainya"

"Kalau masker sesekali aku ikutan pakai punya mama. Wajah jadi dingin, lembap, halus, dan maskernya wangi. Biasanya aku tanya mama dulu, mesti pakai skincare apa. Nanti mama yang belikan. Jerawatku jadi cepat kempes, dan bekasnya cepat hilang.” terangnya.

Sedangkan Rasha, 17 tahun, Pelajar Kelas 11, kakak dari Aldrin, sudah mulai berjerawat di usia 15 tahun.

“Aku ada jerawat tapi jarang. Kalau temanku jerawatnya merah-merah. Temanku di sekolah juga pernah tanya, aku pakai apa. Aku tahu produk skincare dari mama. Mama beli obat jerawatnya di klinik kecantikan, dan aku pakai kalau jerawatan aja. Kalau sabun pembersih wajahnya beli di supermarket. Sabun pembersih wajah aku pakai rutin setiap mandi. Bikin wajahku bersih dan nggak banyak tumbuh jerawat.” cerita Rasha yang ikut ekskul basket di sekolahnya.

Baik Reza, Aldrin, dan Rasha, ketiganya mengaku, produk skincare yang bekerja ampuh mengatasi masalah kulit mereka, membuat mereka makin percaya diri.

Vera juga berpendapat, “Selain dapat meningkatkan kepercayaan diri anak, penggunaan skincare bagi anak remaja pria, juga memberikan beberapa dampak psikologis yang positif. Seperti bisa melatih diri untuk merawat diri sendiri, anak jadi memerhatikan kesehatan kulit, dan sebagai latihan disiplin bagi anak karena penggunaan produk skincare harus rajin.”

Tapi tambahnya, bila produk skincare ternyata tidak ampuh membantu masalah kulit anak, orang tua juga bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri anak dengan berkonsultasi ke dokter spesialis kulit, kenapa tidak ampuh.

Dan membantu anak mengalihkan fokus ke hal-hal yang bukan penampilan fisik semata.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Glenny Levina

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Glenny Levina
Penulis: Glenny Levina
Editor: Lilin Rosa Santi