tirto.id - Penipuan mengatasnamakan lembaga perbankan kian marak di media sosial. Tirto beberapa kali menemukan informasi hoaks yang mencatut industri perbankan.
Belakangan, program peminjaman dana yang mengatasnamakan Bank Rakyat Indonesia (BRI) muncul dan tersebar di Facebook. Program tersebut menawarkan pinjaman berbasis online untuk pekerja migran, tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja wanita (TKW).
"INFORMASI RESMI DARI (BI) BANK INDONESIA & PT. BANK BRI TAHUN 2023-2024
Kini Resmi Mengeluarkan Pinjaman Berbasis (ONLINE) Buat (TKI-TKW) yang Berada Di luar Negeri Yang Sekarang Membutuhkan Dana Buat Keluarga Di Kampung Seperti Di bawah Ini⤵️
1️⃣Renovasi Rumah
2️⃣Biaya sekolah
3️⃣Modal Usaha
4️⃣ Biaya Kuliah
5️⃣Dililit Hutang
🙏🤗AJUKAN PINJAMAN SEKARANG 🤗🙏," begitu isi pesan unggahan akun "Mbak Ayu" pada 13 April 2023 (arsip).
Unggahan itu juga menjabarkan keuntungan dari peminjaman dana yang ditawarkan. Bank BRI disebut memberi bunga ringan, 0,2 persen/tahun, syarat mudah, proses pencairan cepat, pinjaman antara Rp5 juta -Rp600 juta, tanpa survei, dan bebas biaya admin. Ada pula informasi soal nomor WhatsApp orang yang diklaim merupakan staf marketing, di bagian akhir unggahan.
Unggahan tersebut memuat gambar teller yang sedang melayani nasabah di bagian bawah keterangan teks, serta tautan untuk membuka percakapan.
Unggahan ini memang tidak terlalu banyak menarik perhatian, hanya ada 26 tanda suka (likes). Namun begitu, klaim ini tetap berpotensi untuk menyesatkan orang yang terpapar konten tersebut jika terbukti tidak benar.
Lalu, bagaimana kebenaran informasi ini?
Pemeriksaan Fakta
Tim Riset Tirto menelusuri program yang disebut di unggahan pada situs resmi BRI dan kanal-kanal media sosial BRI. Namun, tidak ditemukan satupun program serupa dengan yang ditawarkan di Facebook tersebut.
Kami kemudian mengonfirmasi terkait kebenaran program ini, dengan menghubungi pihak BRI. Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, membantah informasi ini. Menurutnya, saat ini tidak ada produk pinjaman seperti yang tercantum di Facebook.
"Gak benar. Kita belum punya produk yang kita pasarkan (khusus untuk pekerja migran)," ujarnya kepada Tirto, Rabu (15/5/2024).
BRI, lewat informasi di situs resminya, juga menyoroti banyaknya akun palsu yang mengatasnamakan perusahaan tersebut di media sosial. BRI juga telah memberi panduan untuk mengenali akun media sosial resmi bank tersebut.
Secara umum, akun media sosial BRI (Facebook, Instagram, dan Twitter/X) memiliki tanda centang biru (verified) dan punya jumlah pengikut dalam jumlah besar. Sebagai perbandingan, akun palsu yang mengaku sebagai BRI di media sosial, biasanya tidak memiliki tanda centang biru dan jumlah pengikutnya sangat kecil.
BRI juga mencantumkan nama akun-akun resmi yang mereka miliki di media sosial sebagai berikut:
Twitter : @BANKBRI_ID, @kontakBRI, @promo_BRI
Instagram : @bankbri_id
Tiktok : bankbri_id
Youtube : BANK BRI
Facebook : BANK BRI
Sementara untuk kanal informasi resmi BRI disalurkan lewat kanal-kanal berikut:
Call Center : 14017/1500017
Whatsapp (Sabrina) / SMS : 0812-12-14017
Facebook Messenger (Sabrina) : BANK BRI
Email BRI : callbri@bri.co.id
Pihak BRI juga mewanti-wanti nasabahnya agar hati-hati terhadap pihak yang meminta data pribadi.
"Waspadai link palsu atau pihak yang mengatasnamakan BRI, apalagi sampai meminta data pribadi kamu. Ingat, BRI tidak pernah meminta data pribadi kepada nasabah. Jaga selalu kerahasiaan data pribadi kamu seperti Nomor Kartu, PIN, CVV/CVC, OTP dan masa berlaku kartu," begitu bunyi imbauan BRI.
Kembali ke konten hoaks di Facebook, akun "Mbak Ayu" tersebut jelas bukan akun resmi BRI di media sosial milik Meta tersebut. Akun resmi BRI di Facebook ada di tautan berikut, yang per 15 Mei 2024 memiliki pengikut 987 ribu dan bercentang biru.
Tautan yang terdapat di bagian bawah unggahan juga mengarahkan membuka panel chat dengan akun "Mbak Ayu", yang bukan akun resmi dari BRI.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan program pinjaman berbasis online untuk pekerja migran Indonesia yang tersebar di Facebook bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan kalau BRI tidak memiliki program yang disebarkan di klaim unggahan. Berdasarkan informasi dari situs resmi BRI, akun yang menyebarkan informasi ini di Facebook bukan akun resmi bank tersebut.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty
