tirto.id - Segala isu—termasuk sejumlah misinformasi—mengenai Anies Baswedan kian menjadi konsumsi dan perbincangan publik usai Anies dideklarasikan sebagai bakal calon presiden (bacapres).
Terbaru, di media sosial beredar klaim yang menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak akan maju menjadi calon presiden dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Berdasarkan informasi yang diunggah akun "Sugih TV" di Facebook, hal ini ada kaitannya dengan perjanjian antara Presiden Joko Widodo dan Surya Paloh (ketua umum dari Partai Nasdem yang mengusung Anies menjadi bacapres).
"SAHHH !! ANIS DI PAST1KAN G@GAL NYAPR3S, PERJ4NJIAN BUKU M3RAH PALOH & JOKOWI SUDAH DI TANDA TANG@N," begitu bunyi pesan yang disematkan bersama video berdurasi sekitar 10 menit.
Hingga Selasa (25/7/2023), atau sekitar tiga hari setelah diunggah pada Sabtu (22/7/2023), video tersebut sudah disaksikan 57 ribu kali, menuai 817 impresi (emoticons dan likes), serta 383 komentar.
Konten serupa ditemukan dalam unggahan YouTube akun "POLITIK NUSANTARA" yang telah ditonton 18 ribu kali.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim ini? Apakah benar Anies Baswedan gagal maju sebagai capres di Pemilu 2024? Apakah ada perjanjian antara Presiden Joko Widodo dan Surya Paloh yang menyebabkan hal ini?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto coba memahami konteks buku merah yang disebut dalam klaim. Dari pengamatan kami, dalam thumbnail video terdapat potret Jokowi yang sedang menerima sebuah buku berwarna merah dari Surya Paloh. Detail buku tak bisa diidentifikasi lantaran penampakan buku kurang terlihat dengan jelas.
Namun, berdasarkan hasil penelusuran dengan menggunakan metode reverse search image di Yandex, didapatkan kalau foto tersebut merupakan dokumentasi dari momen acara HUT ke-10 Partai Nasdem pada November 2021.
Penelusuran lebih lanjut, didapat juga informasi kalau buku merah yang diberikan Surya kepada Jokowi adalah salah satu simbol 10 tahun perjalanan Partai Nasdem mengukung pemerintahan.
Bisa disimpulkan, buku merah tersebut bukanlah perjanjian antara Jokowi dan Surya Paloh, serta tidak ada kaitannya dengan pencapresan Anies Baswedan sebagaimana yang disebut dalam klaim unggahan akun "Sugih TV" di Facebook.
Adapun video yang tersemat dalam unggahan berdurasi 10 menit dan 40 detik itu berisi footage yang menampilkan potret Jokowi, Surya Paloh, dan Anies dalam momen terpisah.
Di bagian awal terdapat sejumlah cuplikan komentar beberapa orang, kebanyakan bicara soal peluang Anies maju sebagai capres. Namun, tidak ada satu pun yang membahas tentang Anies gagal maju menjadi capres di Pemilu 2024.Isi video mayoritas berupa
pembacaan informasi oleh narator yang diiringi dengan footage. Dari hasil transkrip informasi tersebut, diketahui kalau sumber narasi yang dibacakan berasal dari dua artikel di situs opini Seword.Artikel pertama berjudul "Jokowi Teken, AnisGagal Nyapres, Oposisi Makin Bingung!" yang terbit pada 29 Juli 2018. Isinya membahas kondisi lanskap politik jelang Pemilu 2019. Disebutkan, Anies Baswedan merupakan salah satu capres dari kubu oposisi kala itu. Namun, pada pemilu 2019, Anies tidak maju sebagai capres.Sementara itu, artikel kedua berjudul "Bilamana Anies Baswedan Gagal Nyapres?" yang terbit pada 6 Januari 2023. Artikel ini berisikan opini tentang kondisi dan spekulasi bila Anies gagal maju sebagai capres.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bagaimana Partai Nasdem masih bernegosiasi dengan Partai Demokrat.Untuk diketahui, Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat pada Jumat (24/3/2023) mendeklarasikan nama resmi koalisi, yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), dan mengusung Anies Baswedan sebagai bacapres di Pemilu 2024.
Menelusuri pemberitaan teranyar, nama Anies Baswedan saat ini masih sebagai bacapres dari KPP.
Dengan demikian, klaim yang menyebut Anies tidak akan maju menjadi bacapres karena adanya perjanjian antara Presiden Joko Widodo dan Surya Paloh (ketua umum dari Partai Nasdem yang mengusung Anies) itu salah dan menyesatkan (false and misleading).
Sumber:
Seword. "Jokowi Teken, AnisGagal Nyapres, Oposisi Makin Bingung!"
Seword. "Bilamana Anies Baswedan Gagal Nyapres?"
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Shanies Tri Pinasthi