Menuju konten utama

Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Hadapi Libur Akhir Tahun

Jelang libur akhir tahun, masyarakat dan pengelola tempat wisata diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Hadapi Libur Akhir Tahun
Mural imbauan untuk melawan COVID-19 di kawasan Tomang, Jakarta, Kamis (10/12/2020). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Jelang libur akhir tahun yang umumnya diiringi dengan kegiatan wisata, para ahli tenaga kesehatan mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Tujuannya adalah mencegah penularan Covid-19.

Berbicara dalam bincang di Graha BNPB, dokter sekaligus entrepreneur dr. Ivan Adrian M mengingatkan supaya masyarakat tidak hanya patuh 3 M tapi juga 4 M. 4 M yang dimaksud Ivan adalah mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak serta menghindari kerumunan.

"Kalau harus jalan-jalan, pakai masker. Itu melindungi kita dari droplet virus," kata Ivan. Bahkan, Ivan menyarankan masyarakat untuk tidak bepergian apabila memang masih memungkinkan.

Dokter Ivan menambahkan bahwa potensi penularan bisa terjadi di tempat wisata yang dikunjungi oleh banyak orang apabila protokol kesehatan tidak dijalankan dengan ketat. Potensi penularan bisa menjadi tinggi apabila ada seseorang yang terinfeksi virus corona, namun tidak memiliki gejala atau asimptomatik.

"Yang berbahaya orang tanpa gejala, dia tidak sadar ada virus corona di tubuhnya, kemudian dia jalan-jalan tanpa masker, ketika dia berbicara droplet akan tertinggal di benda-benda dan bisa menular pada orang lain," kata Ivan.

Lantaran itu, Ivan mengingatkan agar masyarakat betul-betul menerapkan protokol kesehatan 4M. Langkah-langkah tersebut membantu dalam mencegah terjadinya penularan yang ditransmisikan melalui benda-benda yang terkena cipratan droplet.

Ivan juga menyarankan pihak tempat wisata juga sebaiknya menerapkan protokol kesehatan. Fasilitas untuk tangan dengan air mengalir dan memakai sabun atau penggunaan hand sanitizer. Selain itu, Ivan juga mengingatkan agar ada batasan pengunjung untuk setiap lokasi wisata yang tertutup di dalam ruangan. Alasannya tempat seperti itu rawan terjadi penularan virus melalui aerosol.

Pihak pengelola wisata juga wajib menjalankan disinfeksi secara berkala dan terjadwal. "Jangan pakai ingatan," tegas dia sembari menjelaskan tujuannya demi keamanan dan keselamatan pengunjung dari potensi penularan virus corona.

Terpisah, Menparekraf Wishnutama Kusubandio juga mengingatkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan menjelang libur akhir tahun guna menekan penyebaran COVID-19. Imbauan ini disampaikan Wisnu lantaran pergerakan masyarakat diprediksi akan meningkat signifikan.

"Walaupun hal tersebut berdampak baik terhadap sektor pariwisata dan multiplier effectnya, tetapi saya mengingatkan masyarakat dan pelaku usaha wisata harus betul-betul disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan rasa kepedulian dan tanggung jawab yang tinggi," kata Wishnutama Kusubandio seperti dikutip Antara.

AP I sebelumnya memproyeksikan trafik penumpang di libur Natal dan Tahun Baru sebanyak 2,3 juta - 2,5 juta orang. Sedangkan AP II memproyeksikan pergerakan penumpang di 19 bandara yang dikelola sebanyak 1,77 juta. Sementara jumlah penumpang ke Bali diperkirakan akan mencapai 177 ribu orang di periode 18 Desember 2020 hingga 10 Januari 2021.

Untuk itu Wisnu sekali lagi menekankan penerapan protokol kesehatan menjadi hal penting untuk diperhatikan industri dan masyarakat.

“Rasa kepedulian terhadap diri kita sendiri, keluarga, sahabat, teman-teman, dan yang paling penting terhadap sektor pariwisata,” katanya.

Terlebih, data terbaru menunjukkan tren positivity rate COVID-19 skala nasional kembali mengalami peningkatan. "Kami tidak ingin liburan ini justru meningkatkan jumlah COVID-19," kata Wishnutama.

-----

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan BNPB dalam rangka kampanye pencegahan Covid-19.

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Agung DH
Editor: Iswara N Raditya