tirto.id - Tercatat delapan dari 51 distrik di Kabupaten Yahukimo, Papua, melaksanakan pemungutan suara susulan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
"Surat suara baru diterbangkan ke delapan distrik dari Dekai pada Kamis pagi," kata anggota Bawaslu Provinsi Papua Ronald Manoach ketika dihubungi ANTARA di Jayapura.
Ronald yang mengaku masih berada di Dekai untuk memantau pelaksanaan pilkada di daerah itu hanya menyebutkan tiga nama distrik dari delapan wilayah itu, yakni Kosarek, Tanggema, dan Yahuliambut.
Sejak Kamis pagi, helikopter milik Polri dikerahkan untuk membantu mendistribusikan surat suara ke distrik-distrik di wilayah itu.
"Mudah-mudahan cuaca cerah sehingga dropping logistik surat suara dapat dilakukan ke delapan distrik," kata Ronald.
Kabupaten Yahukimo merupakan salah satu wilayah di Papua yang masih menggunakan sistem noken.
Sebelumnya, Mabes Polri sejak Rabu (9/12) mengerahkan dua unit helikopter untuk membantu pengiriman logistik akibat keterbatasan angkutan.
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Yahukimo diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan Didimus Yahuli-Esau Miran dan pasangan Abock Busup-Yulianus Heluka.
Sebelumnya, Komisioner KPU Pramono Tantowi Ubaid mengatakan ada kendala distribusi logistik Pilkada di tiga wilayah Papua: Yalimo, Yahukimo, dan Pegunungan Bintang. Dari ketiga daerah tersebut, hanya logistik daerah Pegunungan Bintang yang sudah selesai.
Kendala di Yahukimo terjadi karena baru 21 dari 51 distrik yang menerima logistik pemilu. Informasi terakhir, logistik pemilu yang terkendala sudah dikirim secara besar-besaran. Saat ini, tinggal 8 daerah yang belum menerima logistik.
Pramono menuturkan, Pilkada Yahukimo mayoritas menerapkan sistem noken. Hanya satu distrik yang menerapkan sistem pemungutan suara. Akan tetapi, KPU pusat terus memonitor perkembangan kasus di Yahukimo.
"Kami masih menunggu informasi dari sana karena teman-teman KPU di Yahukimo atau pun di Papua terus komunikasi dengan teman Bawaslu apakah nanti bisa dilakukan Pilkada susulan untuk 8 distrik itu," kata Pramono.
Pramono mengatakan, permasalahan di Yalimo masih belum selesai dengan baik. Ia bahkan menyebut "kemungkinan akan dilakukan Pilkada susulan".