Menuju konten utama

Terapi Borderline Personality Disorder yang Diidap Ariel Tatum

Salah satu artis Indonesia yang didiagnosa mengalami BPD adalah Ariel Tatum. Gangguan yang diderita Ariel menyebabkan ia sulit berkegiatan dan menjalin hubungan dengan orang lain, bahkan membuatnya nyaris berulang kali melakukan percobaan bunuh diri.

Terapi Borderline Personality Disorder yang Diidap Ariel Tatum
Penyanyi Ariel Tatum di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (27/4/2019). ANTARA News/Maria Cicilia Galuh

tirto.id - Borderline Personality Disorder (BPD) adalah penyakit yang diderita Ariel Tatum. BPD ditandai oleh pola suasana hati, citra diri, dan perilaku yang berkelanjutan. Gejala-gejala ini sering mengakibatkan tindakan impulsif dan masalah dalam hubungan dengan orang lain.

Seseorang dengan gangguan ini mungkin mengalami episode kemarahan, depresi, dan kecemasan yang dapat berlangsung dari beberapa jam hingga berhari-hari.

Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik, lingkungan, dan sosial berperan menjadi penyebab seseorang mengalami BPD.

Penelitian saat ini menunjukkan bahwa perawatan atau terapi dapat mengurangi gejala dan penderitaan yang dialami penderita BPD.

Tidak seperti penyakit lain, terapi bicara biasanya menjadi pilihan pertama untuk perawatan BPD. Umumnya, terapi ini melibatkan satu hingga dua sesi seminggu dengan seorang konselor kesehatan mental. Agar terapi menjadi efektif, orang harus merasa nyaman dan mempercayai terapis mereka.

Beberapa gejala BPD lebih mudah diobati daripada yang lain. Kekhawatiran bahwa orang lain mungkin pergi, hubungan yang intens dan tidak stabil atau perasaan hampa sering kali paling sulit untuk diubah.

Penelitian menunjukkan bahwa terapi lebih efektif dalam mengurangi kemarahan, upaya bunuh diri dan melukai diri sendiri, serta membantu meningkatkan fungsi yang berlebihan dan penyesuaian sosial

Orang-orang yang gejalanya membaik mungkin masih memiliki masalah yang berkaitan dengan gangguan yang terjadi bersamaan, seperti depresi, penyalahgunaan zat, gangguan makan, atau gangguan stres pasca-trauma. Namun, penelitian menunjukkan bahwa gejala BPD full-blown jarang datang kembali setelah remisi.

Borderline Personality Disorder bisa menyerang siapa saja. Mengutip Brain & Behavior, beberapa penelitian memperkirakan bahwa antara 1 hingga 3 persen orang dewasa Amerika menderita Borderline Personality Disorder (BPD), sedikitnya 2 juta orang dewasa dan mungkin beberapa kali lipatnya.

Salah satu artis Indonesia yang didiagnosa mengalami BPD adalah Ariel Tatum. Gangguan yang diderita Ariel menyebabkan dirinya sulit untuk berkegiatan dan menjalin hubungan dengan orang lain, bahkan membuatnya nyaris berulang kali melakukan percobaan bunuh diri.

Berikut beberapa perawatan yang paling sering digunakan untuk Borderline Personality Disorder menurut National Education Alliance for Borderline Personality Disorder

Dialectical behavior therapy (DBT)

Terapi ini berfokus pada konsep mindfulness, atau memperhatikan emosi saat ini. DBT mengajarkan keterampilan untuk mengendalikan emosi yang kuat, mengurangi perilaku menyakiti diri sendiri, mengelola tekanan, dan meningkatkan hubungan. Ini mencari keseimbangan antara menerima dan mengubah perilaku.

Pendekatan proaktif dan penyelesaian masalah ini dirancang khusus untuk mengobati BPD. Perawatan DBT termasuk sesi terapi individu, pelatihan keterampilan dalam pengaturan kelompok, dan pembinaan telepon sesuai kebutuhan. DBT adalah pengobatan yang paling banyak dipelajari untuk BPD dan yang terbukti paling efektif.

Mentalization-based therapy (MBT)

MBT adalah terapi bicara yang membantu orang mengidentifikasi dan memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain.

Mengutip Psych Central, orang yang menjalani MBT akan menemukan bahwa pengalaman terapi mereka berfokus pada belajar dan mempraktikkan keterampilan ini dalam konteks tidak hanya hubungan sosial dengan orang lain, tetapi juga secara langsung dengan terapis.

Transference-focused therapy (TFP)

TFP dirancang untuk membantu pasien memahami emosi dan masalah interpersonal mereka melalui hubungan antara pasien dan terapis. Pasien kemudian menerapkan wawasan yang mereka pelajari untuk situasi lain.

Good Psychiatric Management (GPM)

GPM didasarkan pada model manajemen kasus, di mana intervensi bergantung pada akal sehat dan dipelajari dengan mudah oleh dokter umum. Yang melekat dalam terapi ini adalah fokus pada kehidupan pasien di luar terapi.

GPM memberi para profesional kesehatan mental kotak berisi obat yang bisa diberikan untuk pasien dengan gangguan kepribadian yang parah.

Pengobatan

Pengobatan tidak dapat menyembuhkan BPD tetapi dapat membantu mengobati kondisi lain yang sering menyertai BPD seperti depresi, impulsif, dan kecemasan. Sering kali pasien diobati dengan beberapa obat, tetapi ada sedikit bukti bahwa pendekatan ini diperlukan atau efektif.

Orang dengan BPD dianjurkan untuk berbicara dengan dokter yang meresepkan mereka tentang apa yang diharapkan dari setiap obat dan efek sampingnya.

Perawatan Diri

Kegiatan perawatan diri ini meliputi:

- Olahraga teratur,

- Kebiasaan tidur yang baik,

- Diet bergizi,

- Minum obat sesuai resep, dan

- Manajemen stres yang sehat.

Perawatan diri yang baik dapat membantu mengurangi gejala umum BPD seperti perubahan suasana hati, perilaku impulsif, dan lekas marah.

Baca juga artikel terkait PSIKOLOGI atau tulisan lainnya dari Ninda Fitria

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ninda Fitria
Penulis: Ninda Fitria
Editor: Nur Hidayah Perwitasari