tirto.id - Hillary Clinton dikatakan tidak jujur terkait kondisi kesehatannya. Calon presiden dari Partai Demokrat itu tiba-tiba meninggalkan acara peringatan 11 September pada Minggu, (11/9/2016). Ia nampak lemah ketika berjalan menuju mobil vannya. Tak lama setelah itu, dokter menyatakan ia mengidap pneumonia, infeksi ringan.
Clinton pernah merilis kondisi kesehatannya pada tahun lalu. Dalam surat keterangan itu dinyatakan meski pernah mengalami gegar otak, namun hal itu tidak memberi pengaruh buruk dalam jangka panjang pada kesehatannya.
WikiLeaks dalam jajak pendapat tentang kesehatan Clinton yang populer di situs konspirasi mengklaim Clinton memiliki penyakit Parkinson atau multiple sclerosis.
Wikileaks membuktikan klaimnya tersebut dengan melakukan pengataman terhadap video Twitter yang beredar ke tengah publik. Wikileaks menyebut dalam video terbukti Clinton nampak tersandung terlebih dahulu sebelum jatuh. Setelahnya, terlihat kondisi salah satu kaki yang kurang responsif dan kaki tersebut diseret ketika ia dipapah.
Seorang juru bicara Sunshine Press, organisasi di balik WikiLeaks, mengatakan, "Kesehatan presiden masa depan adalah kepentingan publik yang amat penting."
Di sisi lain, paska Wikileaks menerbitkan teori konspirasi tersebut, beberapa pengguna Twitter mengkritik Wikileaks sebagai situs yang berat sebelah karena tidak memberi kritikan tentang isu rasisme Trump.
Seorang profesor jurnalisme menulis, "jika #WikiLeaks mengidentifikasi diri sebagai media jurnalisme, kemudian memposting kesehatan Clinton, namun tidak melakukan hal yang sama pada Trump, maka pantas untuk dikritik,"
Akan tetapi, WikiLeaks menyatakan, "Kami memiliki bahan terkait kesehatan Clinton yang membuatnya menarik untuk ditindaklanjuti, namun kami tidak memiliki bahan terkait rasisme Trump."
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh