Menuju konten utama

Tenant Penting di Gedung BEI yang Roboh

Sejumlah perusahaan besar menyewa tempat di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) tower 2 yang lantai satunya roboh Senin siang (15/1/2018).

Tenant Penting di Gedung BEI yang Roboh
Pekerja memperhatikan kerusakan yang terjadi akibat ambruknya jembatan penghubung di dalam gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (15/1). Sejumlah orang terluka akibat peristiwa tersebut. ANTARA FOTO/Elo.

tirto.id - Selasar lantai 1 Tower II Bursa Efek Indonesia (BEI) ambruk ke lantai dasar siang tadi, Senin (15/1/2018). Selain aktivitas BEI itu sendiri, sejumlah tenant (penyewa) juga terganggu karena berada di lokasi yang sama.

Dari satu dari sekian banyak foto yang beredar, misalnya, memperlihatkan tenda hijau khas Starbucks Coffe--merek asal Amerika. Meski masih kokoh berdiri, namun bagian atas tenda tertutupi debu reruntuhan. Pun demikian dengan bangku-bangku di bawahnya.

Runtuhan lantainya sendiri hanya beberapa meter dari tenda tersebut.

Selain Starbucks, ada pula ATM Bank CIMB Niaga serta PT Bank Danamon Indonesia yang terkena dampak langsung karena terletak di lantai dasar. Ada lagi penyewa-penyewa penting namun tidak berada di lantai kejadian.

Misalnya di lantai 12 dan 15, menurut laman streetdirectory.co.id, terdapat World Bank, yang buka sejak 8 pagi hingga 17 sore. Ada lagi PT Microsoft Indonesia, perusahaan teknologi terkemuka di dunia, yang menempati lantai 18.

Di sana terdapat pula British Council, salah satu organisasi budaya Inggris yang bergerak di bidang pendidikan, yang terkena dampak.

Beberapa perusahaan terkemuka lain yang juga berkantor di sana misalnya Bank of America (lantai 23), Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Central Asia (BCA), dan perusahaan konsultasi PT The Apex Consulting Group.

Jan Hendra, Coporate Secretary BCA menjelaskan bahwa kantor cabang mereka di sana berhenti beroperasi karena "terganggunya akses masuk". "Tidak ada gangguan lain," katanya kepada Tirto. Ia juga mengatakan bahwa "tidak ada korban jiwa dari teman-teman [pekerja BCA]."

Gedung BEI terletak di Jl Jenderal Sudirman, hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Gedung ini bisa diakses dari arah Thamrin, Gatot Subroto, atau dari arah Spili dengan berputar arah di flyover Semanggi.

Sampai berita ini ditulis belum ketahuan apa penyebab robohnya selasar BEI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendesak agar hal ini segera dicari tahu. Namun polisi memastikan ini tidak terkait dengan bahan peledak atau sejenisnya.

"Dapat dipastikan bukan karena bahan peledak atau bom," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto, dikutip dari Antara.

Baca juga artikel terkait BEI atau tulisan lainnya dari Rio Apinino

tirto.id - Bisnis
Reporter: Rio Apinino
Penulis: Rio Apinino
Editor: Rio Apinino