Menuju konten utama

Tembus Rp14.700, Dolar Diperkirakan Masih Akan Menguat Hari Ini

Kurs rupiah dinilai masih berpotensi melemah sepanjang hari ini.

Tembus Rp14.700, Dolar Diperkirakan Masih Akan Menguat Hari Ini
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Nilai tukar mata uang rupiah di pasar spot pada Jumat (31/8/2018) pukul 09.00 WIB berada di level Rp14.710 per dolar AS. Dengan demikian, rupiah pun terpantau kian melemah dibandingkan posisinya saat penutupan perdagangan pada Kamis (30/8/2018) kemarin, yakni di level Rp14.680 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Dini Nurhadi menilai kurs rupiah masih berpotensi melemah di sepanjang hari ini. Ia memproyeksikan rupiah akan bergerak di rentang Rp14.650-Rp14.740 per dolar AS.

“Dari dalam negeri pun belum ada katalis positif dari rilis data ekonomi [AS]. Selain itu, dolar AS juga terpantau stabil hari ini,” kata Dini kepada Tirto, hari ini (31/8/2018).

Salah satu faktor yang memicu penguatan terhadap dolar AS ialah sikap investor terhadap sejumlah data ekonomi terbaru dari Negeri Paman Sam yang belum lama ini diluncurkan.

Lebih lanjut, Dini menyebutkan bahwa pelemahan rupiah terjadi karena dolar AS terus memiliki momentum untuk menguat. Selain karena faktor perang dagang yang gencar dilakukan Presiden AS Donald Trump, ada pula faktor Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga acuannya lagi sebanyak dua kali pada tahun ini.

Pengetatan dalam kebijakan moneter itulah yang lantas membuat minat investor terhadap aset berisiko berkurang. Menurut Dini, imbasnya investor pun akan lebih mengincar dolar AS ketimbang rupiah.

Dini sendiri memperkirakan tren dolar AS yang menguat pada tahun ini akan terus berlangsung.

“Mungkin di sepanjang 2018 akan terus tertekan apabila tidak segera ada katalis positif. Pelemahan rupiah pun ikut disebabkan sentimen negatif dari dalam negeri, seperti defisit neraca perdagangan,” ujar Dini.

Adapun Dini mengakui apabila kondisi semacam ini memang perlu untuk terus diantisipasi. Pasalnya sentimen yang memengaruhi rupiah saat ini bisa jadi bersifat jangka panjang apabila tidak segera dilakukan intervensi.

“Karena The Fed belum menaikkan suku bunga sebanyak dua kali lagi [rupiah] sudah melemah, apalagi nanti kalau sudah [terjadi],” ungkap Dini.

Baca juga artikel terkait NILAI TUKAR RUPIAH atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yulaika Ramadhani