Menuju konten utama

Teman Ahok Tolak Sumbangan Uang

Teman Ahok Tolak Sumbangan Uang

tirto.id -

Gubernur DKI Jakarta petahana yang bakal maju lagi ke Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) 2017 mendatang, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyatakan bahwa masyarakat yang mendukungnya melalui komunitas Teman Ahok menolak sumbangan dalam bentuk uang.

Pendanaan yang digunakan oleh Teman Ahok berasal dari uang hasil penjualan barang atau suvenir yang berkaitan dengan sosok Basuki Tjahaja Purnama. Namun, Ahok sendiri mempersilakan kepada pihak-pihak terkait yang ingin mengawasi aliran dana yang diperoleh Teman Ahok.

"Mereka nanti waktu pendaftaran (relawan) bisa saja diperiksa. Silakan saja," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (18/3/2016).

Namun, lanjut mantan Bupati Belitung Timur ini, pengawasan tersebut tentunya tidak semudah yang dibayangkan. Pasalnya, orang-orang yang mendukung pencalonan Ahok berasal dari segala lapisan masyarakat dan rata-rata tidak membeli suvenir dalam jumlah besar.

"Masa mau diaudit orang datang ke posko, bayar berapa bensin, naik taksi, isi formulir dukungan. Kamu lihat saja di posko, saya dikirimin foto saja kaget ada nenek-nenek mendaftar, dia dibantu orang isi formulir, seharian sampai tidak mau makan. Itu mereka lakukan, nah gimana mau nilai?" papar Ahok.

Ahok menilai, aksi rakyat seperti itu merupakan gerakan yang baik karena memupuk kesadaran masyarakat untuk berpolitik tanpa dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan tertentu. "Saya kira ini satu gerakan yang baik ya," kata salah satu kepala daerah yang paling populer di Indonesia ini.

"Kita pernah punya pengalaman waktu tahun 1997, ketika semua orang berbondong-bondong mau dukung PDI Perjuangan. Terus tahun 1999 PDI Perjuangan ikut (pemilu), semua orang berbondong-bondong keluarkan uang. Saya pun mengeluarkan uang bikin posko, bikin baju. Apa mau diaudit kalau masyarakat yang bergerak? Itu kan kerelaan orang," tutup Ahok. (ANT)

Baca juga artikel terkait AHOK atau tulisan lainnya

Reporter: Iswara N Raditya