tirto.id - Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke‑94 tahun 2022 akan diperingati pada 28 Oktober. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah menetapkan tema dan logo HSP 2022.
Logo Hari Sumpah Pemuda 2022 ditetapkan sebagai identitas tunggal. Untuk mengimplementasikan logo dan tema sebagai identitas tunggal, maka Kemenpora juga membuat Pedoman Identitas Visual Hari Sumpah Pemuda.
Pedoman ini menjadi panduan bagi masyarakat untuk dapat mengimplementasikan desain logo dan tema pada berbagai format media secara bijak.
Pedoman identitas visual beserta template visual lainnya dapat diunduh melalui situs resmi www.kemenpora.go.id serta bisa digunakan mulai 1 Oktober 2022-31 Oktober 2022.
Tema Hari Sumpah Pemuda 2022
Sumpah Pemuda yang dihasilkan pada Kongres Pemuda II merupakan salah satu tonggak sejarah bangsa yang membangunkan kesadaran persatuan terhadap kaum muda.
Ikrar sebagai satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa dimotori oleh para pemuda dari berbagai suku, budaya,
agama, dan daerah yang 17 tahun kemudian melahirkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Sumpah Pemuda ini telah mengajarkan nilai‑nilai persatuan bangsa. Sumpah Pemuda membuktikan bahwa perbedaan bangsa Indonesia sebenarnya dapat disatukan menjadi penjelmaan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda‑beda tapi tetap satu”.
Maka atas dasar tersebut, Sumpah Pemuda hendaknya bisa dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia sekarang untuk senantiasa Bersatu Bangun Bangsa dengan membawa bangsa ini maju ke arah yang lebih baik.
Tema tersebut yang diambil di Hari Sumpah Pemuda 2022, yaitu: "Bersatu Bangun Bangsa".
Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022 akan dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur (Kaltim) pada tanggal 28 Oktober 2022.
“Kegiatan ini kita lakukan di Ibu Kota Negara (IKN). Jadi itu ada sejarah yang ingin diingatkan itu, ada perjalanan dari Kutai karena kita tahu bahwa Kutai itu adalah kerajaan kita yang pertama di Indonesia sampai dengan ke Ibu Kota Nusantara,” kata Menpora Amali.
Menpora Amali ingin supaya seluruh komponen bangsa bertekad untuk selalu menyegarkan perasaan sebangsa dan setanah air dan juga memunculkan inovasi dan kreatifitas dari tahun ke tahun.
“Tidak boleh peringatan Hari Sumpah Pemuda itu hanya peringatan seremonial. Jadi harus ada sesuatu yang bermakna yang membuat kita ingat bahwa kita dulu berbeda-beda tapi sekarang kita menjadi satu dan atas bersatunya kita ini kita jaga,” ujarnya.
Menpora menegaskan, bahwa semua anak bangsa harus selalu mengingat bahwa lahirnya NKRI ini dengan bersatunya berbagai latar belakang baik itu agama, bahasa, dan suku.
Editor: Addi M Idhom