Menuju konten utama

Kapan Hari Sumpah Pemuda, Tema 2022, Logo, Makna, dan Sejarahnya

Kapan Hari Sumpah Pemuda diperingati? Berikut adalah sejarah, tema 2022, logo, dan tanggal peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Kapan Hari Sumpah Pemuda, Tema 2022, Logo, Makna, dan Sejarahnya
Peserta Kongres pemuda II. wikimedia commons/domain publik

tirto.id - Kapan Hari Sumpah Pemuda diperingati? Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Tahun ini Peringatan Sumpah Pemuda jatuh pada hari Jumat, tanggal 28 Oktober 2022.

Sejarah Sumpah Pemuda tercetus tanggal 28 Oktober taun 1928. Tokoh Sumpah Pemuda di antaranya Sugondo Djojopuspito, R.M. Joko Marsaid, Muhammad Yamin, Amir Sjarifudin, Johan Mohammad Cai, dan R. Katjasoengkana.

Untuk mendukung perayaan Hari Sumpah Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) merilis Tema Hari Sumpah Pemuda 2022 beserta logo.

Tema Hari Sumpah Pemuda 2022 dan Logo

Tema Hari Sumpah Pemuda 2022 adalah "Bersatu Bangun Bangsa". Hal ini berdasarkan Surat Edaran (SE) Kemenpora tentang Panduan Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 Tahun 2022.

Melalui tema peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022, diharapkan bukan Oktober dapat diisi dengan kegiatan-kegiatan kepemudaan yang mengarah pada semangat bersatu bangun bangsa dan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Logo peringatan Hari Sumpah Pemuda berupa karakter angka 94 yang diikuti dengan tulisan "Bersatu Bangun Bangsa", yang dapat didownload di link berikut ini:

Logo Sumpah Pemuda 2022

Arti logo Hari Sumpah Pemuda 2022 tersebut adalah:

  • Karakter Logo Angka 94: Karakteristik penggabungan warna dalam logo Hari Sumpah Pemuda 2022 menggambarkan Indonesia yang memiliki keberagaman suku, bangsa, dan budaya.
  • Garis: Garis putih di dalam angka 9 dan 4 yang mengikuti bentuk logo memiliki arti kesatuan dan mencerminkan keberagaman sekaligus simbol persatuan yang suci.
  • Lingkaran: Bentuk lingkaran diibaratkan kepalan tangan yang menggambarkan semangat persatuan dan kepemudaan.
  • Dua Garis Berjajar: Garis yang saling berjajar dan mengarah ke atas menggambarkan semangat pemuda-pemudi Indonesia untuk terus bangkit bersama sebagai wujud cinta tanah air Indonesia.

Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

Sejarah Sumpah Pemuda tercetus tanggal 28 Oktober taun 1928. Tokoh Sumpah Pemuda di antaranya Sugondo Djojopuspito, R.M. Joko Marsaid, Muhammad Yamin, Amir Sjarifudin, Johan Mohammad Cai, dan R. Katjasoengkana.

Sumpah Pemuda tercetus dalam Kongres Pemuda II di Batavia (Jakarta). Pelaksanaan Kongres Pemuda II merupakan lanjutan dari Kongres Pemuda I yang dilaksanakan pada 30 April-2 Mei 1926.

Menurut tulisan berjudul "Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia" karya Tri Karyanti dalam Majalah Ilmiah Informatika (2010), Kongres Pemuda I diadakan karena para pemuda Indonesia ingin menumbuhkan rasa nasionalisme kebangsaan.

Kongres pertama yang dihadiri oleh perwakilan organisasi pemuda di setiap daerah ini bertujuan untuk mengedepankan paham persatuan dan kebangsaan serta mempererat hubungan antarperkumpulan kebangsaan. Akan tetapi, hasil dari kongres tersebut dinilai belum mencapai tujuan.

Setelahnya, berdiri Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) pada 17 Desember 1927. Organisasi ini mengupayakan penyamaan arah aksi kebangsaan. Atas inisiatif PPPKI dan didukung oleh organisasi pemuda lainnya, dibentuklah panitia Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928.

Kongres Pemuda II hari pertama dilaksanakan pada 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongelingen Bond di Lapangan Banteng, Jakarta.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Islamieten Bond, Jong Bataks, Pemuda Betawi, dan masih banyak lagi.

Hari kedua pada 28 Oktober 1928, lokasi kongres dihelat di Gedung Oost Java Bioscoop (sekarang Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Adapun pembacaan Sumpah Pemuda pada hari yang sama dilakukan di Gedung Indonesia Clubhuis (Jalan Kramat Jaya 106 Jakarta, sekarang Gedung Sumpah Pemuda).

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Iswara N Raditya