Menuju konten utama
Hari Besar Maret 2023

Tema Hari Perawat Nasional 2023, Logo HUT PPNI Ke-49 dan Sejarah

Tanggal 17 Maret 2023 diperingati sebagai Hari Perawat Nasional yang bertepatan dengan HUT PPNI ke-49. Berikut tema, logo, dan sejarah.

Tema Hari Perawat Nasional 2023, Logo HUT PPNI Ke-49 dan Sejarah
Tema dan Logo HUT PPNI Ke-49. (FOTO/ppnijaktim.org)

tirto.id - Tanggal 17 Maret 2023 diperingati sebagai salah satu hari besar bulan ini di Indonesia yaitu sebagai Hari Perawat Nasional.

Peringatan Hari Perawat Nasional bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Sejarah Hari Perawat Nasional diambil dari tanggal berdirinya PPNI yakni 17 Maret 1974 silam.

Menjelang HUT PPNI ke-49 pada 17 Maret 2023, Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI telah mengeluarkan informasi berkaitan tentang tema dan logo untuk seluruh Dewan Pengurus Komisariat (DPK), Dewan Pengurus Daerah (DPD), dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI.

Tema Hari Perawat Nasional 2023 dan Logo HUT PPNI ke-49

Logo HUT PPNI Ke-49

Logo HUT PPNI Ke-49. (FOTO/ppnijaktim.org)

Tema HUT PPNI ke-49 yang juga merupakan tema Hari Perawat Nasional 2023 adalah “Gapai Sejahtera dan Profesionalisme.”

DPP PPNI juga menghimbau kepada seluruh pengurus PPNI dan perawat Indonesia untuk meramaikan HUT PPNI ke-49 dengan menggunakan logo serentak.

Adapun link logo HUT PPNI ke-49 sebagai berikut:

LINK LOGO HUT PPNI KE-49 2023

Sejarah Hari Perawat Nasional 2023

Keperawatan merupakan ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan guna meningkatkan kesehatan masyarakat.

Sejarah keperawatan di Indonesia telah dimulai sejak masa kolonial Belanda. Waktu itu, para perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut “velpleger” dibantu “zieken oppaser” sebagai penjaga orang sakit. Para perawat pribumi ini bekerja di rumah sakit Binnen Hospital Jakarta yang didirikan pada 1799 silam.

Pada masa VOC berkuasa, Gubernur Jenderal Inggris Raffles (1812-1816) memiliki semboyan “kesehatan adalah milik manusia.” Oleh sebab itu, Raffles melakukan beberapa tindakan seperti pencacaran umum, membenahi cara perawatan pasien gangguan jiwa, hingga memperhatikan kesehatan dan perawatan tahanan.

Pasca pemerintahan berpindah kembali ke tangan Belanda pada tahun 1819, didirikan beberapa rumah sakit ibukota salah satu Stadverband di Glodok-Jakarta Barat.

Perkembangan pendirian rumah sakit terus berkembang pada kurun 1816 – 1942 di antaranya RS. Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Cikini-Jakarta, RS. St. Carolus Salemba-Jakarta Pusat, hingga RS. St Boromeus Bandung.

Dilansir kanal Youtube Perawat Indonesia, pendidikan juru rawat telah dilakukan di RS PGI pada 1906 dan RSCM pada 1912. Namun, Jepang kemudian menjajah Indonesia yang menyebabkan perkembangan keperawatan mengalami kemunduran.

Keperawatan Indonesia mulai berkembang kembali pada 1963. Salah satu bukti perkembangan tersebut adalah munculnya ide membuat tenaga keperawatan berada dalam satu wadah atau organisasi profesional Indonesia.

Situs PPNI INNA menuliskan bahwa sebelum terbentuknya PPNI, beberapa organisasi perawat telah terbentuk seperti Perkumpulan Kaum Verpleger Foster Indonesia (PKVFI), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Perawatan Indonesia (PPI), hingga Ikatan Perawat Indonesia (IPI).

Beberapa perkumpulan perawatan di atas kemudian mengadakan pertemuan untuk melakukan fusi organisasi dan penyatuan wadah bernama Persatuan Perawat Indonesia pada 17 Maret 1974 di Ruang Demonstration Jl Prof Eyckman Bandung No. 34 bandung Jawa Barat.

Hasilnya terbentuklah Persatuan Perawat Indonesia (kini bernama Persatuan Perawat Nasional Indonesia). Hari pembentukan PPNI dijadikan Hari Perawat Nasional sekaligus HUT PPNI.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani