Menuju konten utama

Tema Hari Nusantara 13 Desember 2022 dan Sejarah Peringatannya

13 Desember 2022 memperingati Hari Nusantara, apa tema dan bagaimana sejarahnya?

Tema Hari Nusantara 13 Desember 2022 dan Sejarah Peringatannya
Satu unit kapal Perintis Sabuk Nusantara 108 sedang berlayar dari Kupang menuju Dermaga Menangga, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (01/11/2022). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha?hp.

tirto.id - Indonesia akan memperingati Hari Nusantara pada 13 Desember 2022. Kementerian Investasi/BKPM pada tahun ini menjadi penyelenggara acara puncak peringatan Hari Nusantara 2022.

Rangkaian kegiatan ini merupakan program strategis dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pesisir dan pulau kecil serta untuk mengembangkan potensi kekayaan daerah dalam rangka mendukung program prioritas nasional.

Tahun ini, Wakatobi terpilih sebagai tuan rumah karena merupakan surga wisata bahari yang menjadi kebanggaan Sulawesi dan telah dikenal dunia sebagai kepingan surga yang nyata.

Tema yang diusung peringatan Hari Nusantara 2022 adalah “Ekonomi Biru untuk Indonesia Lebih Kuat”.

Hal ini selaras dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 yang diharapkan menumbuhkan sektor potensi investasi di sektor ekonomi biru, ekonomi hijau, dan ekonomi sirkular.

Sejarah Hari Nusantara 13 Desember

Hari Nusantara periodik dilaksanakan setiap tahun dipimpin secara bergantian lintas Kementerian di Indonesia. Hari Nusantara yang diperingati setiap tahun berawal dari Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaya.

Deklarasi Djoeanda tersebut menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

Setelah konsepsi negara kepulauan dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi hukum laut internasional (United Nations Convention On The Law of The Sea, UNCLOS) oleh PBB tahun 1982, deklarasi ini dipertegas kembali dalam UU No. 17 tahun 1985 tentang Pengesahan UNCLOS 1982 bahwa Indonesia adalah negara kepulauan.

Adanya Deklarasi Djuanda tersebut, luas wilayah Republik Indonesia menjadi 2,5 kali lipat dari luas sebelumnya yaitu 2.027.087 km2 menjadi 5.193.250 km2.

Bertolak dari Deklarasi Djuanda tersebut, maka pada tanggal 13 Desember 1999 dicanangkan sebagai "Hari Nusantara".

Dua tahun kemudian, pada tanggal 11 Desember 2001, Presiden RI Megawati Soekarnoputri, melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 126 Tahun 2001, menetapkan bahwa tanggal 13 Desember dinyatakan sebagai "Hari Nusantara", dan resmi dinyatakan sebagai hari perayaan nasional yang diperingati setiap tahun.

Empat tujuan Hari Nusantara adalah:

1. Mengubah mindset bangsa Indonesia mengenai ruang hidup dan ruang juang dari matra darat menjadi matra laut (matra darat dan matra laut berimbang).

2. Menjadikan bidang kelautan sebagai arus utama (Mainstream) pembangunan nasional

3. Menghasilkan model pembangunan terintegrasi bagi kepulauan terluar dan atau terpencil.

4. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mampu mengelola potensi sumber daya alam laut untuk kesejahteraan masyarakat dan disegani dunia.

Peringatan Hari Nusantara dilaksanakan setiap, dengan Ketua Pelaksanaan Hari Nusantara dipilih secara bergilir dari Kementerian Anggota Dewan Kelautan Indonesia.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom