tirto.id - Masyarakat internasional akan memperingati Hari Kesadaran Autisme Sedunia atau World Autism Awareness Day (WAAD) pada 2 April 2022. Hari ini bertujuan untuk menyoroti rintangan yang dihadapi penyandang autisme dan orang lain yang hidup dengan autisme.
Sebagai masalah kesehatan global, autisme adalah problem yang belum mendapatkan pemahaman lebih. WAAD ada untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan terhadap anak-anak dan orang dewasa yang memiliki spektrum gangguan autisme atau autism spectrum disorder (ASD).
Hari Kesadaran Autisme Sedunia juga dibuat untuk merayakan bakat unik para penyandang autisme, sambil menaruh fokus besar pada sambutan yang layak untuk keterampilan ini melalui acara komunitas di seluruh dunia. Pada hari ini biasanya banyak digelar acara yang melibatkan penyandang autisme.
Tema Hari Kesadaran Autisme Sedunia 2022
Peringatan tahun ini, PBB akan membahas pendidikan inklusif dalam konteks SDG 4 (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 4) melalui acara virtual yang akan mencakup diskusi panel yang dimoderatori, bersama dengan presentasi singkat oleh advokat, pendidik, dan pakar lainnya.
Tema pendidikan inklusif secara intrinsik terkait dengan fokus peringatan WAAD tahun lalu, “Inklusi di Tempat Kerja”. Panelis menekankan betapa pentingnya mendorong pendidikan berkualitas inklusif bagi orang dengan autisme sehingga mereka dapat memenuhi potensi dan mencapai kesuksesan di pasar tenaga kerja.
Selama dekade terakhir, kemajuan besar telah dibuat untuk meningkatkan akses pendidikan bagi penyandang autisme. Namun, pada tahun 2020, ketika pandemi COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, sebagian besar negara mengumumkan penutupan sekolah, yang berdampak pada lebih dari 90 persen siswa di seluruh dunia.
Gangguan dalam pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi telah membalikkan kemajuan selama bertahun-tahun dan memperburuk ketidaksetaraan dalam pendidikan. Banyak siswa dengan autisme sangat terpukul dan penelitian menunjukkan, mereka telah terpengaruh dengan gangguan rutinitas.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 4 (SDG 4) berfokus untuk memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua, sebagai landasan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan mengurangi ketidaksetaraan.
Dalam hal ini, SDGs menggemakan Konvensi PBB tentang Hak Penyandang Disabilitas. Pasal 24 Konvensi mengakui bahwa penyandang disabilitas memiliki hak atas pendidikan yang inklusif dan berkualitas atas dasar kesetaraan dengan orang lain dan bahwa akomodasi yang wajar dari kebutuhan individu harus disediakan.
Editor: Addi M Idhom