tirto.id - Hari Donor Darah Sedunia atau World Blood Donor Day 2022 jatuh pada tanggal 14 Juni. Hari ini diciptakan untuk beberapa tujuan menyangkut kebutuhan darah, yaitu:
a. meningkatkan kesadaran global tentang perlunya darah dan produk darah yang aman untuk transfusi.
b. menyoroti kontribusi penting donor darah sukarela yang tidak dibayar untuk sistem kesehatan nasional
c. mendukung layanan transfusi darah nasional, organisasi donor darah , dan organisasi non-pemerintah lainnya dalam memperkuat dan memperluas program donor darah sukarela dengan memperkuat kampanye nasional dan lokal.
Hari ini juga memberikan kesempatan untuk menyerukan kepada pemerintah dan otoritas kesehatan nasional untuk menyediakan sumber daya yang memadai demi meningkatkan pengumpulan darah dari donor darah sukarela yang tidak dibayar dan untuk mengelola akses ke darah dan transfusi bagi mereka yang membutuhkannya.
Untuk memastikan bahwa setiap orang yang membutuhkan transfusi memiliki akses ke darah yang aman, semua negara membutuhkan donor darah sukarela tanpa bayaran yang memberikan darah secara teratur.
Program donor darah yang efektif, yang dicirikan oleh partisipasi masyarakat yang luas dan aktif, sangat penting dalam memenuhi kebutuhan transfusi darah selama masa damai maupun selama keadaan darurat atau bencana ketika ada lonjakan permintaan darah atau ketika operasi rutin donor darah.
Donor darah sangat dipengaruhi suasana sosial dan budaya dengan solidaritas yang kuat dan fasilitas pengembangan program donor darah yang efektif. Diakui pula secara luas, tindakan donor darah berkontribusi untuk menghasilkan ikatan sosial dan membangun komunitas yang bersatu.
Tema Hari Donor Darah Sedunia 2022
Tahun ini, tema Hari Donor Darah Sedunia 2022 adalah "Donating Blood is an Act of Solidarity: Join the Effort and Save Lives" (Mendonorkan darah adalah aksi solidaritas: bergabunglah dalam upaya ini dan selamatkan nyawa).
Pada Hari Donor Darah Sedunia 2022 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan kepada orang-orang di seluruh dunia untuk memberikan darah sebagai tanda solidaritas.
Darah dan produk darah yang aman serta transfusinya merupakan aspek penting dari perawatan dan kesehatan masyarakat. Hal-hal tersebut adalah kunci dalam mengobati orang yang menderita berbagai penyakit dan sebagai akibat dari kecelakaan, bencana alam dan konflik bersenjata.
Kebutuhan akan darah bersifat universal, tetapi aksesnya terbatas – terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana kekurangan terutama berdampak pada perempuan dan anak-anak karena mereka cenderung menjadi orang yang paling membutuhkan darah.
Menjadi pendonor darah sukarela secara teratur adalah langkah sederhana namun tanpa pamrih yang dapat dilakukan setiap orang untuk memperkuat komunitas mereka, mendukung sistem kesehatan setempat, dan menyelamatkan nyawa.
Editor: Addi M Idhom