tirto.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise saat ini sedang berkonsentrasi untuk mengkaji lebih dalam pemicu kekerasan terhadap perempuan dan anak yang berasal dari pengaruh minuman beralkohol.
Hal tersebut, menurut Yohana merupakan hal yang saat ini sudah bersifat mendesak., terutama untuk daerah timur Indonesia.
"Hal ini akan menjadi perhatian utama, emergency, darurat, khusus untuk perempuan,” ujarnya dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) bupati/wali kota se- kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Jayapura pada Rabu, (6/4/2016).
Berkaitan dengan hal itu, Yohana mendukung pakta integritas pelarangan minuman beralkohol yang diajukan dalam rapat tersebut
"Oh iya sangat mendukung. Saya mendorong Bapak Gubernur Papua Lukas Enembe akan hal itu. Saya meyakinkan mereka," kata Yohana.
Dalam kesempatan tersebut, Yohana mengemukakan dua program kerja yang inspirasinya didapat dari mantan Presiden Amerika, Jhon F Kenedy yang berbunyi save one women save the nation.
"Kita harus save one women di Papua, berarti kita save the nation. Jika kita tidak save dan tidak serius, maka kedepan kita akan alami kemunduran, karena perempuan-perempuan ini harapan kita," katanya.
Program unggulan pertama yang sedang dijalankan adalah menurunkan angka kekerasan perempuan dan anak.
“Kita kerja sama dengan pusat pelayan terpadu perempuan dan anak, untuk mendeteksi kekerasan. Kita tangani mereka dan kerja sama dengan Dinas Sosial," katanya.
Program kedua, kata Menteri Yohana adalah terkait perdagangan perempuan dan anak atau human traficking.
"Kami akan deteksi dengan satgas khusus yang kami pakai, deteksi sindikat perdagangan manusia ini, kami akan tangkap dan langsung membawa mereka ke ranah hukum, khusus pelaku-pelaku. Dan juga kerja sama dengan semua pemangku kepentingan," katanya. (ANT)