tirto.id - Mantan Kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal TNI (purn) Kivlan Zein berkomentar terkait pernyataan 'setan gundul' yang dilontarkan politikus Partai Demokrat, Andi Arief.
Di akun Twitternya Senin (7/5/2019), Andi Arief menyebut ada 'setan gundul' dalam koalisi Prabowo-Sandi. Menurut Kivlan, justru Andi Arief sendiri adalah setan gundulnya.
"Ya sang setan gundul itu dia yang setan gundul, Andi Arief setan gundul, dia yang setan, masak kita dibilang setan gundul," ujar Kivlan di depan Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
Tak hanya menyebut Andi Arief sebagai setan gundul, Kivlan juga menyerang Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan menudingnya sebagai dalang yang tidak mau Prabowo menjadi presiden.
"Orang Demokrat enggak jelas kelaminnya, SBY enggak jelas kelaminnya, dia mau mencopot Prabowo supaya jangan jadi calon presiden dengan gayanya segala macam," ucapnya.
Kivlan menuturkan bahwa dirinya sangat memahami sifat dan karakter SBY yang dinilainya sebagai orang yang licik. Sebagai senior SBY di dunia kemiliteran, Kivlan juga mengaku mendidik SBY saat masih aktif di militer.
"Sampaikan saja bahwa SBY licik. Dia junior saya, saya yang mendidik dia, saya tahu dia orangnya licik, dia mendukung 01 [Joko Widodo] waktu menang di tahun 2014," tegasnya.
Frase 'setan gundul' ini diucapkan Andi Arief melalui akun Twitternya pada Senin (7/5/2019). Andi mengatakan ada "setan gundul" yang memberikan masukan sesat kepada Prabowo Subianto tentang kemenangan di Pilpres 2019 dengan total suara mencapai 62 persen.
"Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," tulis Andi.
Sontak ucapan Andi ini disesalkan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. Andre mengaku telah menelepon Andi dan memintanya hadir melihat proses penghitungan real count yang dilakukan tim IT BPN Prabowo-Sandi.
"Soal perhitungan real count saya sudah telepon Andi Arief supaya datang ke BPN lihat war room BPN supaya tahu kita sudah lakukan real count sampai 70 persen lebih, di mana Prabowo masih unggul versi C1 kita," jelas Andre kepada reporter Tirto.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto