Menuju konten utama

Tanggapan Sandi Soal Kepastian Penjualan Saham di Perusahaan Bir

Sandi belum dapat memastikan kapan saham Pemprov DKI di PT Delta Djakarta akan dilego ke pasar saham.

Tanggapan Sandi Soal Kepastian Penjualan Saham di Perusahaan Bir
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno belum dapat memastikan kapan saham Pemprov di PT Delta Djakarta akan dilego ke pasar saham. Padahal, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan tersebut akan dilaksanakan pada Rabu, 25 April mendatang.

Agenda RUPS itu juga telah diumumkan di beberapa harian cetak. Rencananya, RUPS akan diadakan di Hotel Pulman, Thamrin, Jakarta Pusat.

"Kajiannya sudah masuk ke tahap pendalaman dan kami ingin teman-teman di Badan Pengawas BUMD juga di perekonomian dan keuangan melihat dampak-dampaknya," kata Sandiaga di kawasan Pasar Koja Jakarta Utara, Selasa (17/4/2018).

Delta Djakarta merupakan salah satu perusahaan bir terbesar yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan berkode emiten DLTA ini menjadi produsen dan distributor untuk sejumlah merek bir, seperti Anker, Carlsberg, San Miguel, dan Kuda Putih.

Berdasarkan data BEI, kepemilikan saham Pemprov DKI saat ini mencapai 23,34 persen, atau 186,84 juta saham. Sisanya, sebanyak 58,33 persen dimiliki San Miguel Malaysia, dan 18,33 persen dimiliki masyarakat.

Dengan porsi kepemilikan saham tersebut, Pemprov DKI menempatkan dua pejabat penting sebagai petinggi Delta Djakarta, yakni Michael Rolandi sebagai Komisaris Utama, dan Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Jeje Nurjaman sebagai Komisaris Independen.

Kinerja keuangan emiten bir ini juga terbilang cukup positif dalam 5 tahun terakhir. Pada 2013 misalnya, penjualan bersih Delta menembus Rp867,06 miliar dan menghasilkan laba bersih senilai Rp270,49 miliar. Pada tahun berikutnya, penjualan tumbuh menjadi Rp879,25 miliar dengan laba bersih Rp288,07 miliar.

Pada 2015, kinerja penjualan Delta memang terpuruk lantaran adanya kebijakan dari kementerian perdagangan yang memperketat penjualan minuman beralkohol (minol) di minimarket. Penjualan Delta pun terkoreksi menjadi Rp699,5 miliar dengan laba bersih Rp192,04 miliar.

Namun, di tahun-tahun berikutnya, kinerja penjualan Delta perlahan-lahan mulai membaik. Penjualan Delta mencapai Rp774,96 miliar pada 2016, naik 11 persen dari 2015. Sementara, laba bersih tumbuh 33 persen menjadi Rp254,5 miliar.

Tahun lalu, Delta kembali menunjukkan kinerja yang cukup baik. Meski penjualan hanya naik sangat tipis 0,30 persen menjadi Rp777,3 miliar, keuntungan yang diraup perseroan tumbuh lebih tinggi, yakni 10 persen menjadi Rp279,77 miliar.

Sandiaga mengatakan, Pemprov harus berhati-hati dalam merealisasikan rencana penjualan saham tersebut. Beberapa instansi di lingkungan Pemprov juga masih perlu berkonsultasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan San Miguel, perusahaan Malaysia yang memiliki saham mayoritas di PT Delta Djakarta.

"Perintah Pak Anies sudah jelas, kami ingin investasi yang dirasakan oleh hajat hidup orang banyak dan untuk kemaslahatan masyarakat. Kami lagi hitung bagaimana prosesnya ini lebih transparan ke depan dengan good governance," tuturnya.

Baca juga artikel terkait PERUSAHAAN BIR atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto