tirto.id - Presiden Joko Widodo berencana menaikkan gaji pokok dan pensiunan pokok bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan para pensiunan PNS sebesar 5 persen. Namun menurut Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto, pemerintah harusnya memikirkan rakyat miskin.
"Ingat rakyat Indonesia yang miskin justru harus dipikirkan," kata Prabowo di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Salemba, Jakarta Pusat (16/08/2018).
Adapun rencana presiden tersebut disampaikannya dalam pidato soal Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2019.
"Untuk itu, selain melanjutkan kebijakan penggajian yang telah dilakukan tahun 2018, pada tahun 2019 pemerintah akan menaikkan gaji pokok dan pensiun pokok bagi aparatur negara, serta para pensiunan sebesar rata-rata 5 persen," kata Joko Widodo dalam pidatonya di hadapan anggota DPR dan DPD di Ruang Sidang Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan (16/08/2018).
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, kenaikan gaji dan pensiun ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan motivasi birokrasi di kalangan aparatur sipil negara. Selain itu juga diharapkan para PNS bisa makin bersih profesional dan terjaga kesejahteraan.
Untuk itu, Prabowo pun mengingatkan untuk memperhatikan kemampuan ekonomi Indonesia saat ini. Meski begitu, mantan Danjen Kopassus ini pun menghargai usaha untuk memperbaiki kesejahteraan para aparatur sipil negara.
"Kalau setiap usaha untuk memperbaiki kesejahteraan PNS, guru, ABRI, itu tentunya baik dan bagus, yang penting adalah juga kemampuan ekonomi kita," kata Prabowo.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Yandri Daniel Damaledo