Menuju konten utama

Tanggapan PKB Soal Anak Ma'ruf Masuk Pengurus DPP Periode 2014-2019

PKB memberikan tanggapan perihal masuknya anak wapres terpilih Ma'ruf Amin, sebagai pengurus DPP PKB periode 2019-2024, yakni Syauqi Ma'ruf Amin.

Tanggapan PKB Soal Anak Ma'ruf Masuk Pengurus DPP Periode 2014-2019
Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin, Ketua Dewan Syuro PKB Dimyati Rois, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo, Menpora Imam Nahrawi, Ulama Manarul Hidayat dan Ulama Abdul Gofur berfoto saat penutupan Muktamar PKB 2019 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (21/8/2019). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pras.

tirto.id - Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) mengumumkan susunan pengurus periode 2019-2024, Senin (26/8/2019). Dari sekitar 96 nama yang ditunjuk, ada nama Syauqi Ma'ruf Amin.

Syauqi merupakan anak dari KH Ma'ruf Amin. Syauqi akan menduduki kursi Ketua DPP bidang kebudayaan dan masyarakat adat di periode 2019-2024.

Ketua DPP PKB bidang komunikasi Ahmad Iman mengatakan, pemilihan Syauqi sebagai pengurus DPP bukan karena latar belakang sebagai anak Wapres terpilih KH Ma'ruf Amin.

Syauqi, kata dia, sudah aktif di PKB. Ia pun menyebut Syauqi sudah beberapa kali bertukar pikiran dengan Muhaimin Iskandar sebelum menjadi pengurus.

"Gus Syauqi sudah ke sini. Sebelumnya juga ketemu. Sering ketemu Cak Imin, bahkan sebelum pilpres," kata Iman di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (26/8/2019).

"Ini bukan ujug-ujung, ini proses yang panjang sesuai dengan pertimbangan di internal, sehingga kita putuskan libatkan beliau di DPP PKB," lanjut Iman.

Iman menuturkan, pengurus kali ini memang terlihat gemuk. Tetapi, pengurus yang ada sudah efisien dan fungsional karena membantu sekjen dan ketua dalam menjalankan program PKB.

Selain itu, pengurus kali ini mengakomodasi keinginan para kyai seperti Gus Syauqi, Ketua GP Ansor Gus Yaqut, Sekjen Ansor Adung dan tokoh lain. Aksi memasukkan tokoh tersebut pun disebut bukan manuver PKB untuk menarik warga NU berpolitik.

"Nah, kalau ada aspirasi dari kiai yang mengusulkan kader yang profesional, kenapa tidak. Saya pikir ini, karena tugas kita ke depan akan lebih berat dari tugas-tugas sebelumnya. 2024, kan, semua partai berkompetisi, entah di pileg, pilpres, pilkada untuk agar menang," ujar Iman.

Iman pun mengatakan, kehadiran Syauqi tidak akan menimbulkan efek buruk ke internal partai seperti intervensi dari Maruf kepada partai.

Sebab, kedua wilayah tersebut, dalam pandangan Iman berbeda. Ia justru memandang kapasitas Syauqi layak dan semua orang NU layak aktif di PKB.

"Enggak juga, wilayah yang berbeda. Beliau, kan, juga aktifivis NU, punya kualifikasi yang baik. semua orang NU, inilah rumah PKB," jelas Iman.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Ida Fauziyah mengatakan, nama Syauqi selaku anak KH Ma'ruf Amin sebagai bagian kaderisasi. Nama Yaqut pun juga sebagai upaya PKB untuk meregenerasi organisasi dengan mengajak kader NU maupun Ansor.

"Saya kira rekrutmen kita sangat perhatikan kaderisasi di lingkungan NU itu enggak hanya Gus Yaqut yang ketua Ansor," kata Ida di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (26/8/2019).

"Jadi rekrutmennya sangat memperhatikan organisasi yang ada di lingkungan NU," ucap Ida.

Sementara itu, masuknya nama Syauqi tidak sembarangan. Sebab, Syauqi sudah aktif di pengembangan ekonomi sesuai jabatannya di DPP. Ida yakin keberadaan Syauqi menjadi hal positif bagi partai.

"Gus Syauqi juga melakukan peran peran pengembangan ekonomi kerakyatan. Selama ini sudah bergerak di situ kita melihat sosok beliau sangat dibutuhkan partai," tandasnya.

Baca juga artikel terkait DPP PKB atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno