tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyambut baik Perry Warjiyo yang baru saja terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk periode 2018-2023. Menurut Darmin, Perry merupakan sosok yang tepat karena merupakan pejabat karier di BI.
Perry sendiri merupakan kandidat tunggal yang dipilih Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Gubernur BI periode 2013-2018 Agus Martowardojo. Setelah ditetapkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 3 April 2018, Mahkamah Agung (MA) akhirnya melantik dan mengambil sumpah jabatan Perry pada Kamis, (24/5/2018).
“Sudah lama sebenarnya Gubernur BI itu orang luar dan bukan orang dalam. Sekarang ini menariknya Gubernur BI adalah orang dalam dan pejabat karier. Jadi mestinya sudah ngelotok,” kata Darmin di MA, Jakarta pada Kamis (24/5/2018).
Lebih lanjut, Darmin menilai Perry juga memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai, yakni di bidang moneter. Perry memang memperoleh gelar Master dan PhD di bidang moneter dan keuangan internasional dari Iowa State University, berturut-turut pada 1989 dan 1991.
Sebelum memulai kariernya di Bank Indonesia pada 1984, Perry merupakan Sarjana Ekonomi jurusan akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
“Namun dia bukan sekadar moneteris. Dia pun mempunyai perhatian kepada UMKM [Usaha Mikro Kecil dan Menengah] serta di dalam BI juga memiliki perhatian kepada pegawai. Orangnya menurut saya cukup komplet,” jelas Darmin.
Masih dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap agar Perry bisa lebih memberikan kontribusi pada stabilitas ekonomi nasional dan sistem keuangan. Untuk itu, Sri Mulyani pun mengaku sedang menantikan gebrakan yang akan dilakukan Perry untuk bisa mencapai stabilitas tersebut.
Menurut Menkeu, Perry menduduki posisi Gubernur BI di saat suasana perekonomian sedang menuju tingkat normal yang baru. Oleh karena itu, Sri Mulyani menilai perlu adanya kebijakan moneter yang tepat guna merespons gejolak pada nilai tukar rupiah saat ini.
“Ini adalah tantangan awal bagi Pak Perry untuk menjalankan tugas BI dalam hal stabilisasi. Kami dukung Pak Perry untuk bisa menjalankan tugasnya secara efektif, kredibel, serta memberikan kepemimpinan yang menenangkan,” ucap Sri Mulyani.
Adapun Sri Mulyani turut mengatakan bahwa pemerintah dan BI memang harus fokus pada stabilitas sehingga tidak menimbulkan situasi yang mengganggu keberlanjutan. “Jadi fokus bersama yaitu menciptakan suatu stabilitas dalam menjaga keberlangsungan dari seluruh upaya pembangunan,” kata Sri Mulyani lagi.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari