tirto.id - Keluarga besar Raden Mas (RM) Tirtoadhisoerjo (Tirto Adhi Soerjo) memberi tanggapan soal kasus Tirto.id yang mengunggah meme satire pada saat debat Pilpres ketiga 2019, Minggu (17/3/2019).
Cicit Tirtoadhisoerjo, Okky Tirto dalam keterangan tertulisnya Rabu (20/3/2019) memberikan tanggapan atas meme yang menjadi polemik di masyarakat selema beberapa hari terakhir.
"Belakangan ini, seketika setelah debat calon wakil presiden antara KH Ma'ruf Amin dengan Sandiaga Uno pada Ahad (17/3), Biduk pewartaan bernama Tirto.id tak luput dari deraan badai. Produksi satire melalui meme yang di keluarkan Tirto.id sontak mengundang polemik, kontroversi, bahkan kecaman. Alhasil berbagai respon pun bertebaran dalam bermacam motif dan perspektif. Protes bernada 'serangan balik' seolah tak terhindarkan," katanya.
Akibat polemik itu, Okky mendapatkan kiriman gambar animasi ikon Tirto.id, yang terinspirasi dari tokoh pers Tirtoadhisoerjo sebagaimana nama media dan nama perusahaan Tirto.id.
Gambar yang ia terima melalui WhatsApp itu digambarkan dalam kondisi dilempari telur pada bagian dahi yang tertutup destar atawa blangkon.
"Sejujurnya pada mulanya kami enggan urun suara terkait apa yang menimpa Tirto.id sebab rasa-rasanya ini bukan urusan kami. Namun setelah berembuk sebagai keluarga besar RM Tirtoadhisoerjo, kami rasa perlu kami angkat bicara terkait beberapa hal," kata dia.
Sejumlah poin yang menurutnya perlu ia ungkapkan di antaranya adalah;
1. Keluarga besar Tirtoadhisoerjo tidak memiliki kaitan apapun dengan Tirto.id. Hal ini perlu kami sebutkan mengingat kerap munculnya pertanyaan terkait relasi antara media Tirto.id dengan keluarga besar RM Tirtoadhisoerjo.
2. Berkenaan dengan penggunaan nama media maupun perusahaan serta ikon yang terinspirasi dari tokoh pers kebangsaan RM Tirtoadhisoerjo, keluarga besar RM Tirtoadhisoerjo tidak pernah urun pikiran atawa duduk bersama untuk membincang hal tersebut.
3. Keluarga besar RM Tirtoadhisoerjo sadar betul bahwa sebagai pelopor jurnalistik kebangsaan, RM Tirtoadhisoerjo bukan hanya milik keluarga, melainkan milik sejarah.
4. Keluarga besar RM Tirtoadhisoerjo tidak berkeberatan bahkan mengapresiasi berbagai gagasan, gerakan, atau kerja-kerja budaya dan jurnalistik yang mengambil inspirasi dari Jejak pikiran dan gerakan RM Tirtoadhisoerjo selaku Bapak Pers Kebangsaan dan Pendiri Sarekat Dagang Islamiyah.
5. Kami menyayangkan terjadinya peristiwa yang telah sama kita ketahui di atas. Kami memiliki kekhawatiran bahwa respon negatif dari publik kepada peristiwa yang dialami Tirto.id secara tidak langsung berdampak kepada pandangan publik terhadap sosok RM Tirtoadhisoerjo, di mana pada media tersebut dijadikan ikon dalam format animasi.
"Kami atas nama keluarga besar RM Tirtoadhisoerjo, berharap badai politik yang mendera persatuan bangsa Indonesia segera berakhir. Sebagaimana sebuah pesta, politik lima tahunan berumur pendek. Sementara jalan kehidupan keseharian sebagai sebuah bangsa masih terbentang panjang di hadapan.
Ia berharap bangsa Indonesia yang beranjak dewasa diberi ketegaran dalam mengarungi hari-hari yang terlanjur bising dengan beragam kabar miring dan tidak berlarut-larut dalam perdebatan tak berujung yang kerap kali tidak substansial.
"Kami juga berharap agar upaya mengawal pikiran umum terus berjalan sebagaimana semestinya, meminjam istilah sastrawan Pramoedya Ananta Toer, adil sejak dalam pikiran," katanya.
Editor: Maya Saputri