Menuju konten utama

Tanggapan Donald Trump Soal Pemakzulan Dirinya: Ini Upaya Kudeta

Sebelum pemungutan suara dimulai, Donald Trump mengirim surat kepada Ketua DPR AS dan mengatakan ini upaya kudeta.

Tanggapan Donald Trump Soal Pemakzulan Dirinya: Ini Upaya Kudeta
Presiden Donald Trump. (Foto AP / Manuel Balce Ceneta)

tirto.id - Hasil pemungutan suara DPR AS terkait pemakzulan Presiden AS Donald Trump melewati ambang batas suara yang dibutuhkan untuk memakzulkan Trump.

Menganggapi hal itu, Donald Trump malah memuji persatuan Partai republik yang semua anggota DPRnya satu suara untuk menolak pemakzulan Trump, dikutip dari dari NBC News.

"Tidak merasa dimakzulkan. Negara ini melakukan lebih baik daripada sebelumnya, kami tidak melakukan kesalahan, dan kami memiliki dukungan luar biasa di Partai Republik seperti yang belum pernah kami miliki sebelumnya, "kata Trump di acara kampanye di Battle Creek, Michigan, Rabu (18/12/2019).

Trump mengatakan bahwa DPR asal Demokrat yang menyetujui pemakzulan Trump pada dasarnya berusaha untuk membatalkan puluhan juta suara warga AS yang pada 2016 lalu.

Trump juga mengatakan seharusnya yang perlu dimakzulkan adalah Barack Obama, presiden Amerika Serikat Periode 20 Januari 2009 - 20 Januari 2017.

Donald Trump merupakan presiden ketiga yang pernah dimakzulkan salam sejarah AS. Pemakzulan terhadap Trump dilakukan usai pemungutan suara bersejarah di DPR AS.

"Presiden dimakzulkan," kata Ketua DPR AS Nancy Pelosi usai pemungutan suara, dikutip dari AP News.

"ini adalah hari besar bagi Konstitusi Amerika Serikat, serta menyedihkan sebab langkah nekat presiden mengharuskan kami untuk mengeluarkan artikel tentang pemakzulan."

Hasil pemungutan suara DPR AS membuka jalan untuk sidang lanjutan soal pemakzulan Trump di Senat.

Pada malam sebelum pemungutan suara Donald Trump juga mengirimkan surat keapda Nancy Pelosi. Dalam suratnya ia mengatakan bahwa ada upaya kudeta terkait pemungutan suara tersebut.

"Ini tidak lebih dari upaya ilegal, kudeta partisan berdasarkan sentimen baru-baru ini serta gagal saat di bilik suara," tulisa Trump, dikutip dari Aljazeera.

"Anda tidak hanya mengejar saya, sebagai Presiden, Anda juga mengejar seluruh Partai Republik. Tetapi karena ketidakadilan ini, partai kita [Republik] lebih bersatu daripada sebelumnya."