Menuju konten utama

Tak Semua Peserta Haul Soeharto Menolak Kehadiran Djarot

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta petahana, Djarot Saiful Hidayat memang sempat diteriaki kasar oleh massa di peringatan Haul mendiang Presiden Soeharto, tapi tak semua peserta acara itu menolak kehadirannya.

Tak Semua Peserta Haul Soeharto Menolak Kehadiran Djarot
Sejumlah warga muslim menghadiri acara zikir dan shalawat untuk negeri dalam peringatan Haul mendiang Presiden Soeharto di Masjid At-Tin TMII, Jakarta, Sabtu, (11/3/2017). FOTO/Istimewa.

tirto.id - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta petahana, Djarot Saiful Hidayat menerima sambutan negatif dari sebagian massa peserta acara peringatan Haul mendiang Presiden Soeharto di Masjid A-Tin, TMII, Jakarta pada Sabtu malam (11/3/2017).

Saat mendatangi acara itu, sebagian massa meneriaki Djarot “Usir, Usir!” Begitu pula ketika Djarot keluar dari Kompleks Masjid At-Tin, sebagian massa kembali meneriakinya dengan kata-kata kasar.

Saat menyampaikan sambutannya, Ketua Panitia Acara itu, Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto juga mengabaikan Djarot. Dia tak menyebut nama Djarot di deretan nama tamu kehormatan. Titiek lebih memilih menyebut nama rival Djarot di Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies Rasyid Baswedan dan Ketua Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Sejumlah warga yang hadir di acara itu memiliki pendapat berbeda mengenai kedatangan Djarot di acara itu. Sebagian menolak, lainnya menerima.

Salah satu peserta acara, Rangga (29), menilai kehadiran Djarot di Haul Soeharto tidak tepat. Ia khawatir kehadiran Djarot tersebut sebagai manuver politik belaka demi kampanye di Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Menurut saya sebaiknya gak perlu lah datang ke sini kalau untuk cari muka karena mencakup pasangannya itu non-muslim," ujar Rangga kepada Tirto di Masjid At-Tin saat acara berlangsung.

Menurut Rangga, mayoritas warga yang menghadiri Haul Soeharto kecewa dengan pasangan Djarot di Pilkada DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mereka, Rangga melanjutkan, gerah dengan dugaan penodaan agama yang melibatkan Ahok. Kekecewaan itu lalu ditumpahkan ke Djarot.

Rangga mendukung sikap Titiek Soeharto yang tidak menyebut nama Djarot di deretan nama tamu kehormatan di acara itu. Sebaliknya, ia senang dengan sambutan hangat untuk Anies.

"Ya itu sebagai contoh masyarakat Jakarta ini membutuhkan pemimpin yang muslim," kata Rangga.

Peserta acara lainnya, Agus (23) justru mengaku tidak mempermasalahkan kedatangan Djarot di Haul Soeharto. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang parkir ini mengaku prihatin dengan teriakan kasar untuk Djarot di acara tersebut.

"Kurang bagus juga menurut saya, soalnya kurang sopan," kata dia.

Agus malah mengapresiasi kedatangan Djarot dalam acara Haul Soeharto. Ia memuji keberanian Djarot menghadiri acara yang diikuti oleh mayoritas pendukung rivalnya di Pilkada DKI Jakarta 2017 tersebut.

Ia juga berpendapat tak selayaknya pimpinan penyelenggara acara, Siti Hediati alias Titiek Soeharto, pilih kasih dengan menyebut nama Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di deretan nama tamu kehormatan, tapi mengabaikan Djarot.

"Itu sih menurut saya kurang (etis)," kata Agus.

Baca juga artikel terkait HAUL SOEHARTO atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Addi M Idhom