Menuju konten utama

Tak Gentar Banjir dengan Adira Insurance

Kunci perkembangan industri asuransi mobil ada di tangan milenial, dan pasar membutuhkan perusahaan yang responsif dan adaptif terhadap kebutuhan mereka.

Tak Gentar Banjir dengan Adira Insurance
Ilustrasi Kendaraan yang Terendam Banjir. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Baru saja bangun tidur dari pesta tahun baru semalaman, Armen langsung cemas. Di luar sedang hujan deras, tanpa ada tanda-tanda berhenti. Dia menduga, banjir akan segera datang. Tempat kosnya di kawasan Jakarta Timur memang sering disambangi banjir. Benar saja. Sore hari, air sudah mulai meninggi semata kaki.

Pria 29 tahun ini terus aktif memantau berita banjir di media sosial. Mengingat banjir yang semakin mengancam, akhirnya Armen memutuskan pergi ke sebuah apartemen seorang kawan di Jakarta Selatan dengan hartanya yang paling berharga: surat-surat penting seperti ijazah dan akta lahir, laptop, dan mobil.

“Mobil aku parkir di lantai apartemen paling atas, dan menumpang di tempat kawanku,” ujar Armen.

Armen masih beruntung bisa bergerak cepat. Banjir yang terus meninggi dan memburuk, memakan banyak korban jiwa dan harta benda. Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, per 6 Januari 2020, banjir di Jabodetabek ini memakan korban 67 orang meninggal dunia. Banjir ini juga menyebabkan ribuan orang terpaksa mengungsi.

Di media sosial, banyak beredar video mobil yang terendam, bahkan hanyut kena arus banjir. Banyak orang sudah memprediksi banjir dan mengungsikan mobil ke tempat yang lebih tinggi. Namun tak banyak yang menyangka banjir akan sedemikian besar. Zulkarnain (41), warga Perumahan Kemang Pratama, Bekasi, sudah memarkirkan mobilnya di tempat tinggi, tapi banjir ternyata mencapai 2,5 meter dan merendam mobilnya hingga kap mesin.

Selain menurunkan harga secara drastis, banjir ini membuat pemilik mobil harus merogoh kocek untuk ongkos bengkel. “Untung saya sempat melepas aki mobil. Jadi karena kondisi semua normal, paling ganti oli dan filter-filternya. Sama proses pengeringan, mungkin biaya totalnya sekitar Rp3 juta,” ujarnya.

Infografik Advertorial Advertorial Adira Insurance 3

Infografik Advertorial Antisipasi Kerugian Banjir Dengan Autocilin. tirto.id/Mojo
Pentingnya Asuransi Kendaraan

Selain membuat pemilik bengkel lebih sibuk, banjir ini juga membuat perusahaan asuransi bekerja lebih keras dalam melayani para pemegang polis. PT. Asuransi Adira Dinamika Tbk, lewat Autocilin, mengaku sudah menerima 800-900 klaim asuransi mobil sepanjang 1 hingga 7 Januari 2020.

Asuransi Adira Dinamika Tbk memang perusahaan asuransi yang menyediakan perlindungan terhadap risiko banjir. Baik mobil via Autocilin, motor lewat Motopro, atau asuransi properti seperti Home Insurance dan Arthacilin. Namun, yang banyak dilewatkan orang adalah: mereka tidak menambahkan jaminan perluasan dari risiko banjir.

“Tidak semua polis asuransi kendaraan dan properti diperluas dengan risiko banjir, sehingga hanya kendaraan dan properti yang diperluas risiko banjir yang dapat pergantian asuransi,” ujar Julian Noor, Direktur Utama PT. Asuransi Adira Dinamika Tbk.

Agar asuransi bisa menjamin kerusakan karena banjir, pelanggan harus membeli perluasan jaminan yang diakibatkan oleh banjir. Item ini dirasa penting, terutama bagi warga di kota besar yang rawan kena banjir ketika musim penghujan.

Item perluasan banjir ini mengambil angka 0,125 persen dari harga kendaraan. Jadi misalkan kamu punya mobil seharga Rp201 juta, maka premi perluasan banjir ini hanya Rp251.250 per tahun.

Angka itu bukan harga yang mahal untuk semua fasilitas perlindungan yang disediakan oleh Autocilin. Mulai contact center Adira Care 1500 456 yang aktif selama 24 jam, mobil derek, Emergency Road Assistance, juga ambulans. Berbagai kemudahan disiapkan untuk proses klaim di Autocilin.

“Para pelanggan Autocilin dapat dengan mudah melakukan klaim dengan Autocilin Mobile Claim Application. Jadi pelanggan cukup mengunggah foto kerusakan kendaraan, dan mengirimkan laporan itu lewat aplikasi,” kata Julian.

Autocilin yang memang membidik pasar milenial ini paham betul bahwa generasi ini adalah mereka yang menjunjung kepraktisan dan efisiensi.

Situs gaya hidup Hyperlifebrands pernah membuat jajak pendapat tentang apa yang diinginkan oleh para milenial soal asuransi kendaraan. Pertama, mereka ingin asuransi yang cepat. Ini tentu sedikit bertabrakan dengan citra urusan administratif yang biasanya ribet dan melibatkan banyak dokumen.

Kedua, kebanyakan generasi milenial malas harus berhadapan dengan agen asuransi. Sama seperti poin pertama, mereka ingin segalanya bisa diselesaikan dengan ujung jari sembari duduk santai.

Sayangnya, tidak banyak perusahaan asuransi yang bisa menangkap gejala zaman ini. Kebanyakan dari mereka masih disibukkan dengan perkara administrasi, sibuk membombardir klien dengan telepon dan surel. Ditambah, ketika klien milenial mereka mengajukan klaim, waktu yang dibutuhkan lumayan lama. Dengan kata lain: kebanyakan perusahaan asuransi melakukan apa yang dibenci oleh generasi milenial.

Padahal, seperti ditulis di jajak pendapat Hyperlifebrands: para milenial tidak loyal pada merek. Mereka akan loyal pada siapapun yang memberikan kemudahan dan kenyamanan. Autocillin memahami betul hal ini. Karenanya, mereka aktif mengampanyekan Autocillin #1JariBeres. Mereka sadar kalau anak-anak muda ingin segalanya cepat dan bisa diselesaikan dengan satu jari.

Kampanye itu mewujud pada Autocillin Mobile Application, aplikasi yang membuat pelanggan bisa dengan mudah dan cepat melakukan klaim, bahkan untuk perkara darurat sekalipun. Semua bisa dilakukan lewat ponsel, 24 jam. Dengan itu, mereka tak perlu datang ke kantor di jam sibuk. Semua bisa diurus via aplikasi.

Untuk perkara bengkel pun, pelanggan juga tak perlu khawatir. Autocillin sebagai bagian dari PT. Asuransi Adira Dinamika Tbk yang merupakan salah satu perusahaan asuransi terbesar di Indonesia, punya rekanan bengkel dengan standar kualitas yang mumpuni dan tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan PT. Asuransi Adira Dinamika Tbk adalah satu-satunya perusahaan asuransi yang punya rekanan bengkel yang sudah terstandarisasi, Autocillin Garage.

Dengan segala kemudahan yang ditawarkan oleh Autocillin, tak heran kalau jumlah pengguna Autocillin terus bertambah, begitu pula klaim asuransinya. Sepanjang 2019, laporan klaim yang masuk melalui aplikasi Autocillin Mobile mencapai lebih dari 4.000 per bulan. Lebih dari 95 persen klaim itu berasal dari kendaraan roda empat. Klaim itu dikerjakan dalam satu sistem yang sudah terintegrasi dengan 23 Autocillin Garage yang menyebar di seluruh Indonesia.

Sejatinya, apa yang dilakukan oleh Autocillin dalam merespons kebutuhan para milenial ini sudah berada di jalur yang tepat. Seperti yang ditulis dalam laporan Millenial Consumers and Insurance Industry (2016), para milenial akan semakin membutuhkan asuransi seiring tingkat ekonomi mereka yang makin membaik.

Apalagi, menurut laporan itu, generasi milenial lebih banyak membeli mobil ketimbang generasi sebelumnya. Maka, kunci perkembangan industri asuransi mobil ada di tangan milenial, dan pasar membutuhkan perusahaan yang responsif dan adaptif terhadap kebutuhan mereka.

“Perusahaan yang bisa menentang status quo dan beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang, termasuk para milenial, adalah yang akan bisa meraih keuntungan besar.”

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis