Menuju konten utama
CORE:

Tak Bahas Pertumbuhan Ekonomi, Sandi Bicara Target 7 Besar Dunia

CORE menyinggung pernyataan Sandiaga saat debat ketiga kemarin terkait dengan Indonesia bisa masuk tujuh besar ekonomi dunia namun tidak membahas pertumbuhan ekonomi.

Tak Bahas Pertumbuhan Ekonomi, Sandi Bicara Target 7 Besar Dunia
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengikuti Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah menyinggung pernyataan Sandiaga saat debat ketiga kemarin terkait dengan Indonesia bisa masuk tujuh besar ekonomi dunia namun tidak membahas pertumbuhan ekonomi.

Tanpa membahas soal pertumbuhan ekonomi sebagai akar masalah, Piter menilai ucapan itu akan semakin sulit dicapai.

"Sama sekali tidak menyentuh pertumbuhan ekonomi. Yang dibahas itu semua hanya terpaku pada topik-topik oleh KPU. Jadi tidak keliatan dari akar masalahnya," ucap Piter saat dihubungi reporter Tirto pada Senin (18/3/2019).

Pernyataan Piter merespons salah satu bahasan debat yang sempat mencuat dalam sesi ketenagakerjaan. Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno mengajukan pertanyaan mengenai tantangan Indonesia untuk mencapai 7 besar negara dengan perekonomian terbesar di dunia per tahun 2030-2035.

Sandi pun mengaitkan persoalan itu pada sulitnya mencapai target itu dengan kondisi anak muda yang tidak diberi pekerjaan yang layak.

Meskipun dalam pemaparannya Sandiaga mengajukan konsep kewirausahaan sehingga mereka mampu membangun lapangan kerja sendiri, Piter menilai peran industri dan perusahaan juga tidak dapat diabaikan.

Menurut Piter, pernyataan Sandiaga perlu dilengkapi dengan bahasan pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, tanpa pertumbuhan ekonomi yang memadai, sulit bagi industri dan pelaku usaha untuk melakukan ekspansi sehingga tak heran bila penambahan lapangan kerja yang ada seolah masih jauh dari cukup.

Tanpa hadirnya lapangan kerja yang memadai, maka pelatihan dan persiapan dunia kerja menjadi tidak efektif lantaran belum tentu terserap oleh pasar. Persoalan ini, katanya, menjadi bahan pembelajaran bagi penting bagi kedua paslon ketika menyadari bahwa Indonesia memiliki masalah penyerapan tenaga kerja.

"Kalau bisa sangat bisa [dicapai] tapi kalau kita tidak melakukan suatu perubahan dan terobosan kita tidak akan bisa capai itu. Memang debatnya bukan isu ekonomi tapi pembahasannya harus holistik," ucap Piter.

"Yang belum dibahas sisi demand-nya. Tidak ada satu pun kandidat yang bicara bagaimana menyerap pertumbuhan angkatan kerja," tambah Piter.

Sebelumnya pernyataan Sandiaga tentang tujuh negara dengan ekonomi terbesar di dunia menjadi tanggapan atas jawaban Ma-ruf Amin dalam sesi pertanyaan panelis. Dalam debat yang berlangsung di Hotel Sultan pada Minggu (13/3/2019) itu, Sandiaga mengajukan solusi berupa Rumah Siap Kerja dan OK-OCE untuk menciptakan lebih banyak kesempatan kerja dengan menjadi wirausaha.

"Bagaimana Indonesia bisa masuk menjadi ekonomi nomor 7 besar di dunia di tahun 2030 2035, jika anak-anak mudanya tidak bisa diberikan pekerjaan yang layak. Saya pernah merasakan menjadi pengangguran. Yang dibutuhkan oleh masa depan anak-anak muda kita adalah kesempatan, " ucap Sandiaga saat Debat Ketiga Cawapres, Minggu (17/3/2019) malam.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAWAPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Politik
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri