tirto.id - Berbeda dengan beberapa negara, termasuk Indonesia, Pemerintah Amerika Serikat tidak memberlakukan hari libur nasional untuk pemilihan umum presiden AS, pada 8 November 2016 waktu setempat.
Saat hari pemilu tiba, kegiatan warga AS berjalan seperti biasa baik di lingkungan kerja maupun sekolah, an memberikan suaranya pada 8 November.
"Walau tidak ada libur, kantor-kantor akan mengizinkan karyawannya datang terlambat atau pulang lebih cepat," ujar Direktur Pelaksana Urusan Hubungan Masyarakat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Richard Buangan.
"Ini dilakukan agar pemilih punya waktu untuk menggunakan hak pilihnya," lanjut dia.
Pelaksanaan pemungutan suara untuk pemilu presiden AS 2016 dilakukan secara umum pada 8 November.
Namun, warga AS dapat menggunakan hak pilihnya lebih awal (early voting) sesuai dengan jadwal yang ditetapkan di masing-masing negara bagian di mana mereka tinggal.
Early voting juga biasanya ditujukan bagi para warga AS yang sedang berada di luar negeri. Mereka bisa datang ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di negara mereka berada untuk menggunakan hak pilihnya.
Richard mengatakan Pemerintah AS memastikan pelaksanaan pemilu AS 2016 berjalan dengan lancar dan aman.
"Selalu ada kecemasan mengenai keamanan. Tetapi kami melihat tidak ada masalah, tidak ada yang spesifik. Dan ada regulasi yang memastikan bahwa pemilu akan aman," katanya.
Dia mengatakan bahwa otoritas keamanan di setiap negara bagian Amerika Serikat akan melakukan segala hal yang diperlukan untuk memastikan kegiatan di tempat-tempat pemungutan suara dapat dilaksanakan dengan aman.
"Setiap kemungkinan ancaman keamanan akan kami tangani dengan sangat serius," ujarnya seperti dikutip Antara.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH