tirto.id - Tahun 2016, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 12 juta wisman atau dapat tumbuh sebesar 20 persen dibandingkan capaian kunjungan tahun 2015 yang hanya sebesar 10,4 juta.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia tahun 2015 sebagai foreign visitor atau pengunjung asing sebanyak 9.729.350 wisman atau sebesar 93,49%, kunjungan singkat wisman selama setahun atau other short foreigner visitors in 1 year sebanyak 306.540 wisman atau sebesar 2,95%, dan sebagai foreigners who enter througt the cross border post atau wisatawan yang datang melalui pintu perbatasan sebanyak 370.869 wisman atau 3,56%.
Melihat data tersebut, Kemenpar mengharapkan kunjungan wisman lewat pintu perbatasan (foreigners who enter througt the cross border post) tahun 2016 akan meningkat signifikan.
Untuk mencapai target tersebut, Kemenpar kemudian menggelar Wonderful Indonesia Festival (WIF) sebagai bentuk strategi promosi di daerah cross border. Festival diselenggarakan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), pada tanggal 17–18 September 2016.
Kabupaten Sambas, Provinsi Kalbar terpilih karena berpotensi sebagai gate way atau pintu gerbang mendatangkan Wisman asal Malaysia.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana mengatakan, wilayah perbatasan adalah pasar potensial untuk terus dikembangkan antara lain dengan menggelar WIF secara reguler dan lebih menarik, yang sekaligus memperkenalkan budaya lokal yang berpotensi dikenal secara internasional.
“Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik dan sangat terkesan dengan acara WIF, karena dari event ini mendatangkan wisatawan dari Malaysia 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan hari-hari biasa,” ungkapnya, melalui siaran pers yang diterbitkan dalam kemenpar.go.id, Jumat (16/6/2016).
Ditegaskan oleh Pitana, misi utama penyelenggaraan WIF adalah untuk mencapai target kunjungan 12 juta wisman tahun 2016, serta meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari Malaysia.
“Di antara 19 pintu masuk wisatawan ke Indonesia, border Aruk yang berbatasan dengan Sarawak dapat menjadi salah satu penyumbang besar masuknya wisman. Dan ke depannya, Pemda setempat bersinergi dengan industri pariwisata diharapkan dapat menumbuhkembangkan festival-festival di Sambas, mengingat potensi border tourism (wisatawan perbatasan) sangat besar, dan masyarakat di sana mendapatkan keuntungan dengan lebih banyak event, sehingga banyak orang berdatangan,” tambah I Gede Pitana.
Untuk menyemarakan acara disiapkan rangkaian kegiatan seni dan budaya. Akan tampil artis lokal dan nasional, pagelaran kesenian tradisional dayak, bazaar kuliner dan multiproduk, khususnya produk dari Kabupaten Sambas.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh