Menuju konten utama

Tahapan Pilkada 2020 Masih Panjang, Satgas: Tetap Disiplin 3M

Masih terdapat tahapan-tahapan Pilkada 2020 lainnya setelah pemungutan suara 9 Desember. Tetap disiplin 3M, pesan Satgas COVID-19.

Tahapan Pilkada 2020 Masih Panjang, Satgas: Tetap Disiplin 3M
Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) bersama petugas terkait mempersiapkan kotak suara saat rekapitulasi hasil perhitungan suara Pilkada Kota Surabaya 2020, di Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/12/2020). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/hp.

tirto.id - Satgas Penanganan COVID-19 mengingatkan masyarakat bahwa tahapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 masih panjang. Di sisi lain pandemi Corona terus mengintai.

Pelaksanaan Pilkada serentak pada 9 Desember 2020 lalu berjalan kondusif. Satgas Penanganan COVID-19 menilai tingkat kepatuhan pemilih Pilkada terhadap protokol kesehatan pun tinggi.

Meski demikian, Prof. Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan bahwa masih terdapat tahapan-tahapan Pilkada lainnya setelah pemungutan suara.

Sejumlah tahapan itu di antaranya rekapitulasi hasil pemungutan suara, penetapan pemenang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan pelantikan pasangan calon terpilih yang akan dilakukan pemerintah.

"Satgas di daerah untuk terus melakukan penegakan disiplin secara konsisten dan tanpa pandang bulu. Kepada masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan, khususnya pada rangkaian pilkada serentak yang masih berlangsung," kata Prof. Wiku seperti dikutip dari Covid19.go.id.

Tingkat Kepatuhan Terhadap Protokol Kesehatan

Prof. Wiku mengatakan bahwa dari hasil pemantauan sistem monitoring BLC Perubahan Perilaku, dari 32 provinsi yang melingkupi 309 kabupaten/kota, sebanyak 178.039 orang mendapat sanksi berupa teguran.

"Rata-rata kepatuhan individu memakai masker di area TPS sebesar 95,96 persen, sedangkan rata-rata kepatuhan menjaga jarak dan menjauhi kerumunan sebesar 90,71," ujarnya.

Sementara dari kepatuhan institusi dan kesediaan fasilitas penunjang, macam tempat cuci tangan, disinfektan, petugas pengawas penerapan protokol kesehatan terlihat masih rendah, persentasenya kurang dari 50 persen.

"Hal ini sangat disayangkan, terlebih mengingat tingginya kepatuhan pemilih saat pilkada," lanjut Prof. Wiku.

Prof. Wiku mengatakan bahwa untuk pemantauan Pilkada ini sudah dilakukan sejak dua bulan terakhir menggunakan sistem monitoring BLC Perubahan Perilaku pada 164,5 juta jiwa dengan 42,4 juta titik pemantauan yang tersebar di 512 kabupaten/kota dan 34 provinsi.

Pemantauan ini akan terus berjalan hingga pengumuman resmi dari KPU terkait hasil pemilihan.

Dari foto-foto pantauan di lapangan kata Prof. Wiku menunjukkan bahwa protokol kesehatan dalam tahapan pemungutan suara sudah cukup baik. Masyarakat pun dinilai sudah berhasil menerapkan upaya 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).

Ia pun berharap disiplin 3M ini terus konsisten dilakukan hingga tahapan Pilkada 2020 rampung.

"Masyarakat, penyelenggara pilkada serentak dan juga pimpinan daerah untuk terus menjaga kondusifitas, yang sudah berjalan dengan baik sampai seluruh rangkain pilkada tuntas," kata Prof. Wiku sebagaimana dikutip dari Covid19.go.id.

-------------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH