tirto.id - Penyanyi Syahrini memenuhi panggilan penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri terkait dugaan menerima aliran dana dari First Travel, Senin (9/10/2017).
Syahrini tiba di Gedung Bareskrim Mabes Polri sekitar pukul 11.45 WIB. Mengenakan pakaian hitam tangan panjang serta celana putih, artis yang terkenal dengan kata Sesuatu itu keluar dari mobil Rolls Royce bernomor polisi B 666 ANE. Syahrini yang mengenakan kacamata hitam eksotis itu pun sempat berpose dengan Hotman Paris sebelum memasuki Gedung Bareskrim Mabes Polri. Ia ditemani adiknya Aisyahrini saat mendatangi Bareskrim Mabes Polri.
Penasihat hukum Syahrini, Hotman Paris Hutapea, menegaskan kedatangan dirinya bersama Syahrini untuk mengklarifikasi terkait aliran dana First Travel kepada Syahrini. Ia mengatakan Syahrini tidak pernah mendapat fasilitas dari First Travel berupa umrah gratis.
"Syahrini bukan umrah gratisan, tapi dia bayar dengan kelas reguler tapi memang diberikan kelas VVIP," kata Hotman saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin (9/10/2017).
Hotman menegaskan, Syahrini mendapat fasilitas VVIP karena tukar jasa. Pihak First Travel ingin beriklan via akun Instagram Syahrini.
Hotman menegaskan, Syahrini tetap merogoh kocek untuk umrah. Ia menerangkan, Syahrini merogoh kocek hingga Rp 200 juta lebih untuk umrah. Oleh karena itu, Hotman membantah Syahrini menerima aliran dana dari First Travel.
"Syahrini tidak pernah terima uang 5 perak pun dari First Travel," kata Hotman.
Sebelum memasuki gedung, Syahrini sempat dihentikan oleh awak media. Awak media ingin mengabadikan momen Syahrini memasuki gedung Bareskrim. Jelang memasuki ruangan, Syahrini meminta kepada awak media untuk tidak menutupi jalannya.
"Boleh gak kita di atas karena kan kasian orang jalan," kata Syahrini.
Pemeriksaan Syahrini terhadap kasus First Travel bukan yang pertama. Dia sempat diperiksa 27 September 2017. Namun, pemeriksaan tidak selesai karena dirinya ada kegiatan. Ia pun diagendakan untuk diperiksa tanggal 4 oktober. Namun, ia mangkir 4 Oktober 2017. Ia pun tidak memenuhi panggilan lagi pada 5 Oktober saat penjadwalan ulang.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri