tirto.id - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menanggapi tewasnya salah satu suporter Persija bernama Haringga Sirla di Bandung pada Minggu (23/9/18) sore lalu. Menurut dia, kekerasan antarsuporter memang semakin meningkat sejak ia tak lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Saat turun dari Gubernur, saya perhatikan terus makin memuncak, saling melempar batu segala macam, rusak kendaraan. Itu kan sudah indikasi ke arah tidak baik dan saat itu saya sudah tidak jadi Gubernur, tapi saya tetap berusaha mendamaikan mereka," katanya kepada awak media, Senin (24/9/18) siang.
Sutiyoso pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama dua periode dari tahun 1997 hingga 2007.
Ia mengatakan, rivalitas antara suporter Persib dan Persija memang sudah terjadi sejak lama, namun ia mengklaim tak separah sekarang. "Rivalitas Persija dan Persib itu kan sudah begitu lama, ya, satu sisi zaman saya masih cuman klecek-klecek-an [kecil-kecil] saja gitu," katanya.
Ia mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil harus segera bertemu dengan semua pengurus Persib, Persija, The Jakmania, dan Bobotoh untuk menyelesaikan masalah.
"Juga aparat segera menyelesaikan masalah ini dan menemukan pelaku agar ditindak secara tegas dengan hukum setimpal. Karena ini membunuh orang, melenyapkan nyawa orang," katanya.
Ia mengaku sanggup jika ditunjuk sebagai mediator atau penghubung antara kedua belah pihak jika dibutuhkan guna mencari jalan keluar akibat problem akut ini.
"Mau enggak mau, harus mau dong. Itu kan ada aja oknum di bawah-bawahnya," kata Sutiyoso.
Kronologi Tewasnya Haringga Sirla
Seorang pemuda bernama Haringga Sirla, 23 tahun, asal Cengkareng, Jakarta Barat, meninggal dunia di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GLBA), Gedebage, Bandung, Minggu (23/9/2018) pukul 13.00. Ia meninggal sebelum laga Persib melawan Persija dimulai.
Berdasarkan keterangan tertulis dari piket siaga Reskrim Polrestabes Bandung yang dipimpin Wakasat Reskrim Kompol Adma, korban meninggal setelah dikeroyok segerombolan orang.
Menurut keterangan suporter yang ada di sekitar lokasi, sebelum pengeroyokan, korban diteriaki oleh sekelompok orang. Mereka menyebutnya sebagai The Jak Mania—sebutan bagi pendukung Persija sehingga terjadi kejar-kejaran.
Korban sempat meminta tolong tukang bakso, namun tak berhasil menyelamatkan diri.
"Kerumunan mengeroyok korban dengan menggunakan balok kayu, piring, botol, dan benda-benda lainnya sehingga korban meninggal dunia," demikian bunyi laporan.
Polisi mengetahui kejadian setelah menganalisa video pengeroyokan yang direkam salah satu suporter. Di sana ciri-ciri tersangka diidentifikasi. Kemudian penyisiran dilakukan. Enam orang yang diduga tersangka dan satu orang saksi kunci diamankan.
Jenazah Haringga yang sudah tak bernyawa dikirim ke RS Sartika Asih untuk dilakukan otopsi.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto