tirto.id - Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan akan segera mengejar CIMB Niaga yang sudah lebih dulu menggandeng WeChat Pay sebagai aplikasi pembayaran (payment) resmi di Indonesia.
Jahja bilang BCA masih dalam proses menuntaskan ketentuan fasilitas kode QR yang distandarisasi atau QRIS.
“Lagi proses. Cuma gini kan, OJK ada ketentuan baru yaitu QRIS. Nah, untuk QRIS kita mesti link atau terhubung dengan salah satu perusahaan internasional teknologi. Nah, kita belum,” ucap Jahja kepada wartawan saat ditemui di Gedung Makhamah Agung, Senin (13/1/2020).
Ia menjelaskan, CIMB Niaga sudah bisa lebih dulu menggandeng WeChat Pay lantaran mereka memiliki perwakilan di Malaysia yang sudah lebih dulu bekerja sama dengan perusahaan pembayaran digital asal Cina itu.
CIMB Niaga Malaysia menurutnya sudah memiliki perusahaan IT yang bisa dipakai sebagai kendaraan untuk memenuhi ketentuan QRIS.
“Mereka sudah punya IT company dan itu bisa dipakai kendaraan jadi mereka bisa dapet (WeChat Pay) lebih dulu. Kita (BCA) harus menunggu dulu. Kalau sudah selesai (QRIS), itu baru (WeChat Pay masuk),” ucap Jahja.
Kendati demikian, ia memastikan proses itu tak akan lama lagi. Kerjasama BCA dan WeChat Pay akan rampung tahun 2020 ini juga.
“Harus tahun ini. Malah kita targetnya sih secepatnya apalagi mereka dengan CIMB kan, sudah,” ucap Jahja.
Ketika ditanya mengenai nasib kerjasama BCA dengan Alipay, ia mengatakan hal itu akan diproses. Namun, Alipay belum akan masuk dalam waktu dekat dibanding Wechat Pay yang sudah lebih dulu siap.
“Dua-duanya diproses, nanti tinggal mereka yang ok atau enggak. Kalau WeChat pay keliatannya sudah ok, QRIS boleh gitu ya. Kalau enggak salah Alipay belum, jadi kalau mereka belum enggak bisa,” ucap Jahja.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana