tirto.id - Hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukan sebesar 34 persen masyarakat percaya bahwa pemakaian kotak suara Kardus dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) mempermudah kecurangan dalam Pemilu 2019.
“Yang riskan adalah kotak suara dari kardus. Pemilih terbelah antara yang yakin dan tidak yakin bahwa kotak suara itu bisa menjadi sumber kecurangan,” kata Deni Irvani , Direktur Riset SMRC, dalam konferensi pers di Kantor SMRC, Jakarta Pusat, pada Minggu (10/3/2019).
Dari 34 persen masyarkat yang percaya itu, jika dilihat berdasarkan demografi mereka yang berasal dari pedesaan 29,7 persen, sedangkan 39,3 persennya dari perkotaan.
Sementara jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, 35,1 persen yang percaya adalah laki-laki, sedangkan 33,9 persen adalah perempuan.
Berdasarkan usianya, tingkat paling tinggi adalah yang berusia 22 sampai 25 tahun (46,5 persen), kurang dari 21 tahun (41 persen), hingga yang paling rendah adalah usia di atas 55 tahun (25,6 persen).
Penelitian dilakukan terhadap 1.426 sampel. Margin of error dalam penelitian tersebut, kata Deni, sekitar 2,65 persen.
Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka secara langsung. "Responden diwawancara dengan tatap muka," kata Deni.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Irwan Syambudi