tirto.id - Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami peningkatan sejak September 2017 hingga April 2018.
Hal tersebut disampaikan Direktur Riset Roda Tiga Konsultan (RTK) Rikola Fedri saat memamparkan hasil survei dalam acara "Isu-Isu Pemerintahan, Kinerja Presiden dan Gerakan Ganti Presiden 2019", di Jakarta, Kamis (24/5/2018).
"Pada survei September 2017 kepuasan publik sebesar 56,9 persen, meningkat pada April 2018 sebesar 65,1 persen," ujar Rikola Fedri.
Kendati demikian, Fedri menegaskan bahwa meningkatnya kepuasan publik tidak linier mendongkrak elektabilitas Jokowi masih berada di bawah 50 persen, yakni sebesar 48,2 persen.
Pasalnya, kata Fedri, ada pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi, tetapi belum tentu memilih dalam Pilpres 2019 nanti.
Menurut dia, suara dari 65,1 persen responden yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi, masih terbagi dengan sosok-sosok lain seperti Prabowo, Agus Harimurti Yudhoyono dan Gatot Nurmantyo.
Sehingga, ia berkesimpulan bahwa tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi itu tidak linear mendongkrak elektabilitas Jokowi.
"Selain itu, ada juga kemungkinan pemilih menunggu figur lain selain Jokowi dan Prabowo," ujar Fedri.
Fedri menegaskan, kinerja pemerintah Jokowi yang dinilai berhasil oleh masyarakat adalah bidang pelayanan kesehatan, pembangunan infrastruktur, transportasi umum, pendidikan, layanan birokrasi, listrik dan air bersih.
Sementara yang dinilai belum berhasil adalah mengatasi masalah lapangan kerja, tingginya harga sembako, pemerataan kesejahteraan, pemberantasan korupsi, penegakkan hukum dan sektor pengadaan perumahan.
Namun, ia menilai, elektabilitas Jokowi akan bisa semakin melonjak apabila mantan Gubernur DKI Jakarta itu mampu menyelesaikan masalah-masalah yang belum memuaskan masyarakat.
Sebagai informasi, survei yang dilakukan Roda Tiga Konsultan (RTK) terjadi pada rentang 21 April-2 Mei 2018 dengan melibatkan 1.610 responden.
Metode pengumpulan data tersebut menggunakan stratified systemic random sampling dengan tingkat margin of error 2,5 persen.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto