tirto.id - Survei CSIS dan Tenggara Strategics menemukan rata-rata pendapatan pengemudi GrabBike mencapai Rp3-7 juta per bulan.
Berdasarkan survei yang dilakukan di lima kota di Indonesia (Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Makassar), pengemudi GrabBike dengan pendapatan Rp3-5 juta per bulan mencapai 50 persen pada 2018.
Sebelumnya, hanya 22 persen dari mitra pengemudi GrabBike yang memiliki pendapatan pada kisaran ini.
Sementara pengemudi GrabBike dengan pendapatan Rp5-7 juta mencapai 18 persen dari total pengemudi GrabBike.
Survei CSIS dan Tenggara Strategics ini dilakukan terhadap 3.418 responden pada November hingga Desember 2018.
Survei ini juga menemukan sebanyak 73 persen responden memiliki penghasilan di bawah Rp3 juta per bulan sebelum bergabung dengan GrabBike.
Usai bergabung dengan GrabBike, mayoritas responden atau 73 persen mengaku memiliki pendapatan di atas Rp3 juta perbulan.
"Berdasarkan temuan ini, CSIS-Tenggara Strategics menyimpulkan bahwa mayoritas mitra GrabBike memiliki tingkat pendapatan 135 persen di atas rata-rata pengusaha informal dan 208 persen di atas pekerja bebas, seperti dicatat oleh BPS," ungkap CSIS dan Tenggara Strategics.
Dalam surveinya, CSIS dan Tenggara Strategics menemukan lini bisnis GrabBike berkontribusi Rp15,7 triliun terhadap ekonomi Indonesia tahun 2018.
Secara ekonomi, hadirnya Grab memberikan kontribusi sebesar Rp48,9 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Angka kontribusi ekonomi yang hampir mencapai Rp49 triliun itu diestimasi dari survei terhadap 3.418 responden yang dilakukan dari November hingga Desember 2018.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH