tirto.id - Lembaga Riset Alvara merilis hasil survei tentang penggunaan e-commerce di kalangan milenial di Indonesia yang lahir pada tahun kelahiran 1981-1997.
Hasil survei itu menyimpulkan platform Go-Jek unggul dalam 3 kategori e-commerce, yakni berupa layanan transportasi atau ride-hailing, pengantaran makanan (food delivery) dan dompet digital (digital payment).
Pendiri dan CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali mengatakan keunggulan ini disebabkan karena Go-Jek memiliki layanan yang terintegrasi dengan fasilitas pembayaran di bawah satu bendera.
Sementara, kompetitornya, Grab berada di posisi lebih bawah meski perbedaan nilai penggunaan oleh konsumen tidak terlalu besar.
“Soal Go-Jek, tadi kami melihat ada keunggulan dibanding yang lain, karena dia secara ekosistem dan layanan, terintegrasi. Antara digital transportation, pemesanan online dan digital payment,” kata Hasanuddin.
“Kalau pesaingnya kan menggunakan provider [digital payment] lain,” tambah dia.
Dia menerangkan hal ini dalam diskusi yang bertajuk “E-commerce kita jadi tuan rumah di negeri sendiri” di Hotel Four Points, Jakarta pada Selasa (9/7/2019).
Hasil survei Alvara menunjukkan 70,4 persen responden menggunakan layanan ride-hailing Go-Jek. Sementara, layanan serupa milik Grab digunakan 45,7 persen responden survei.
Sementara untuk layanan food delivery, Go-food yang berada di bawah bendera Go-Jek digunakan oleh 71,7 persen responden. Sedangkan Grab food digunakan 39,9 persen responden.
Adapun di kategori layanan digital payment, Go-Pay tercatat digunakan 67,9 persen responden.
Berdasarkan hasil survei yang sama, merek OVO yang digunakan oleh Grab dalam layanannya berada di posisi kedua, yakni dipakai 33,8 persen responden.
Layanan Dana dan LinkAja, berdasar survei itu, hanya dimanfaatkan oleh 8,5 persen dan 0,3 persen responden.
Terkait data ini, Hasanuddin menjelaskan bahwa tiga produk jasa Go-Jek unggul karena berstatus sebagai salah satu pelopor dalam sejumlah layanan itu.
“Go-Jek diuntungkan sebagai first mover advantage. Dia pasti dapat manfaat dari sisi pelopor,” ucap Hasanuddin.
Survei Alvara itu dilakukan dengan metode interview tatap muka dan cluster random sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 1.204 responden dengan margin of error, 2,89 persen.
Area riset yang dipilih adalah Jabodetabek, Bali, Padang, Yogyakarta, dan Manado. Periode survei diakukan selama 3-20 April 2019.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom