Menuju konten utama
Keutamaan Surat Al Waqiah

Surat Al Waqiah 1-20: Bacaan Latin, Arab, & Arti serta Keutamaannya

Surah Al-Waqiah ayat 1-20 membahas tentang keniscayaan Hari Kiamat. Berikut bacaan Arab, latin, arti, serta keutamaannya.

Surat Al Waqiah 1-20: Bacaan Latin, Arab, & Arti serta Keutamaannya
Pengeblat membalik Al Quran Raksasa saat bertadarus di Masjid Baiturrahman, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (7/5/2019). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/pd.

tirto.id - Surah Al-Waqiah ayat 1-20 menceritakan tentang hari Kiamat, serta keadaan orang-orang beriman dan orang kafir ketika menghadapi pengadilan Allah SWT di akhirat kelak. Berikut ini bacaan surah Al-Waqiah ayat 1-20, keutamaan, dan asbabun nuzulnya.

Secara keseluruhan, surah Al-Waqi'ah adalah surah ke-56 dalam susunan mushaf Al-Quran, serta tergolong surah makiyah atau surah yang diturunkan di Makkah. Ia mengandung 96 ayat, 370 huruf, dan 1756 kata.

Bahasan ayat 1-20 surah Al-Waqiah berkaitan dengan Hari Kiamat yang niscaya terjadi. Saking agungnya bahasan ini, sampai-sampai Rasulullah menjadi banyak merenung selepas pewahyuan Al-Waqi'ah.

Hal ini tergambar dalam hadis yang diriwayatkan Tirmidzi bahwa Abu Bakar RA bertemu dengan Nabi Muhammad, kemudian ia berkomentar: "Wahai Rasulullah, Anda tampak lebih tua dan beruban," ujar Abu Bakar.

Rasulullah SAW menjawab:

"Saya telah dibuat beruban oleh Surah Hud, Al-Waqi'ah, Al-Mursalat, Amma Yatasa Alun [An-Naba'], dan Izasy-Syamsyu Kuwwirat [Asy-Syam]," (H.R. Tirmidzi).

Asbabun Nuzul Surah Al-Waqi'ah Ayat 1-20

Tidak semua ayat dalam surah Al-Waqi'ah terdapat sebab turun atau asbabun nuzulnya. Dari ayat 1-20, yang ada asbabun nuzulnya adalah ayat 13-14, sebagaimana dikutip dari Kitab Asbabun Nuzul (2009) yang ditulis Imam As-Suyuthi.

Dua ayat tersebut (13-24) berkaitan dengan ayat 11-12, yang menyatakan bahwa orang-orang yang dekat dengan Allah SWT akan memperoleh surga.

Namun, mereka yang mencapai surga itu 'segolongan besar dari orang terdahulu dan sebagian kecil dari orang kemudian'. Mendengar hal tersebut, para sahabat bersedih hati.

Kemudian, Umar bin Khattab menyampaikan protes ke Nabi Muhammad SAW: "[Apakah yang akan masuk surga itu] sebagian besar dari orang terdahulu dan sebagian kecil dari orang kemudian?"

Berdasarkan protes umar tersebut, turunkan ayat 39-40 yang menyatakan bahwa orang yang memperoleh surga adalah 'segolongan besar dari orang terdahulu dan segolongan besar juga dari orang kemudian' (H.R. Ibnu Abi Hatim).

Keutamaan Surah Al-Waqi'ah

Keutamaan surah Al-Waqi'ah bagi pembacanya adalah ketenangan hidup dan kekayaan jiwa. Hal ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

"Barang siapa membaca surah al-Waqi'ah setiap malam niscaya ia tidak akan pernah miskin atau kekurangan selamanya," (H.R. Baihaqi).

Menurut pandangan ulama, hadis di atas adalah metafor mengenai kekayaan dan kemiskinan jiwa, bukan dalam bentuk materi.

Orang yang rutin membaca, memahami, dan mengamalkan surah Al-Waqi'ah akan mempersiapkan diri menyambut hari Kiamat. Hal ini akan mengayakan batin dan membuatnya hanya bergantung pada Allah SWT.

Keutamaan Al-Waqiah lainnya adalah sebagai amalan qauliyah Nabi Muhammad SAW ketika mendirikan salat pendek.

Beliau SAW kerap membaca surah Al-Waqi'ah ketika mengerjakan salat dua rakaat, sebagaimana hadis yang diriwayatkan Ahmad.

"Kadang kala beliau SAW membaca surat Al-Waqi’ah dan yang semisalnya dalam dua rakaat," (H.R. Ahmad)

Bacaan Surah Al-Waqi'ah 1-20: Arab, Latin, dan Artinya

Berikut ini bacaan surah Al-Waqi'ah: Arab, Latin, dan terjemahannya.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bacaan latinnya: "Bismillahirrahmanirrahiim"

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang"

اِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙ - ١

Bacaan latinnya: "Idzaa waqo’atil waaqi’ah"

Artinya: "Apabila terjadi hari Kiamat"

لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ ۘ - ٢

Bacaan latinnya: "Laysali waqo’atihaa kaadziba"

Artinya: "Terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal)"

خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ - ٣

Bacaan latinnya: "Khoofidhotun raafi’a"

Artinya: "(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain)"

اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ - ٤

Bacaan latinnya: "Idzaa rujjatil-ardhu rojjaa"

Artinya: "Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya"

وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ - ٥

Bacaan latinnya: "Wabussatil jibaalu bassaa"

Artinya: "Dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya"

فَكَانَتْ هَبَاۤءً مُّنْۢبَثًّاۙ - ٦

Bacaan latinnya: "Fakaanat habaa-am munbatstsaa"

Artinya: "Maka jadilah ia debu yang beterbangan"

وَّكُنْتُمْ اَزْوَاجًا ثَلٰثَةً ۗ - ٧

Bacaan latinnya: "Wakuntum azwaajan tsalaatsa"

Artinya: "Dan kamu menjadi tiga golongan"

فَاَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ۗ - ٨

Bacaan latinnya: "Fa-ash-haabul maymanati maa ash-haabul maymanah"

Artinya: "Yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu"

وَاَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ۗ - ٩

Bacaan latinnya: "Wa-ash-haabul masy-amati maa ash-haabul masy-amah"

Artinya: "Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu"

وَالسّٰبِقُوْنَ السّٰبِقُوْنَۙ - ١٠

Bacaan latinnya: "Wassaabiquunas saabiquun"

Artinya: "Dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga)"

اُولٰۤىِٕكَ الْمُقَرَّبُوْنَۚ - ١١

Bacaan latinnya: "Ulaa-ikal muqarrobuun"

Artinya: "Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah)"

فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ - ١٢

Bacaan latinnya: "Fii jannaatin na’iim"

Artinya: "Berada dalam surga kenikmatan"

ثُلَّةٌ مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ - ١٣

Bacaan latinnya: "Tsullatun minal-awwaliin"

Artinya: "Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu"

وَقَلِيْلٌ مِّنَ الْاٰخِرِيْنَۗ - ١٤

Bacaan latinnya: "Waqoliilun minal-aakhiriin(a)"

Artinya: "Dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian"

عَلٰى سُرُرٍ مَّوْضُوْنَةٍۙ - ١٥

Bacaan latinnya: "Alaa sururin mawdhuun(a)"

Artinya: "Mereka berada di atas dipan-dipan yang bertahtakan emas dan permata"

مُّتَّكِـِٕيْنَ عَلَيْهَا مُتَقٰبِلِيْنَ - ١٦

Bacaan latinnya: "Muttaki-iina ‘alayhaa mutaqoobiliin"

Artinya: "Mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan"

يَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۙ - ١٧

Bacaan latinnya: "Yathuufu ‘alayhim wildaanun mukholladuun"

Artinya: "Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda"

بِاَكْوَابٍ وَّاَبَارِيْقَۙ وَكَأْسٍ مِّنْ مَّعِيْنٍۙ - ١٨

Bacaan latinnya: "Bi-akwaabin wa-abaariiqo wakaasin min ma’iin"

Artinya: "Dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir"

لَّا يُصَدَّعُوْنَ عَنْهَا وَلَا يُنْزِفُوْنَۙ - ١٩

Bacaan latinnya: "Laa yushodda’uuna ‘anhaa walaa yunnzifuun"

Artinya: "Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk"

وَفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُوْنَۙ - ٢٠

Bacaan latinnya: "Wafaakihatin mimmaa yatakhoyyaruun"

Artinya: "Dan buah-buahan apa pun yang mereka pilih"

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom