Menuju konten utama

Surabaya, Kota dengan Kasus Kematian Corona Tertinggi di Indonesia

Kota Surabaya peringkat pertama dalam kasus kematian akibat corona di Indonesia, disusul Semarang dan Jakarta Pusat.  

Surabaya, Kota dengan Kasus Kematian Corona Tertinggi di Indonesia
Petugas kesehatan mengenakan APD melintas di dekat mobil laboratorium COVID-19 saat tes diagnostik cepat (Rapid Test) COVID-19 massal di kawasan Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/6/2020). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.

tirto.id - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyoroti ketimpangan kasus corona antara kota dan kabupaten. Kendati jumlah kota hanya 98 dan kabupaten 415, tapi jumlah kasus corona di Indonesia didominasi dari perkotaan yakni 92,953 kasus (64,93 persen) sementara Kabupaten menyumbang 50.415 kasus (35,07 persen).

Ketika jumlah itu dirincikan ke masing-masing kabupaten/kota dan diurutkan, data pun menunjukan bahwa perkotaan menjadi episentrum penyebaran corona.

"Jadi ternyata dari 40 kabupaten kota penyumbang kasus tertinggi di Indonesia ternyata memang 28 atau sekitar 70 persen berasal dari perkotaan sedangkan 12 yang lain baru berasal dari kabupaten," kata Dewi lewat kanal YouTube BNPB pada Rabu (26/8/2020).

Data itu menunjukan bahwa Kota Surabaya memiliki kasus kumulatif tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data dari website COVID-19 Jawa Timur, jumlah pasien di Surabaya mencapai 11.628 atau bertambah 89 orang dari hari sebelumnya.

Urutan kedua adalah Kota Jakarta Pusat dan urutan ketiga adalah Kota Semarang.

Jumlah kematian akibat corona di Kota Surabaya pun tertinggi di Indonesia. Hingga saat ini tercatat 900 orang meninggal dunia akibat corona di Surabaya. Urutan kedua adalah Kota Semarang dan urutan ketiga Kota Jakarta Pusat.

Dewi menuturkan ada sejumlah faktor yang bisa jadi alasan tingginya jumlah kasus di perkotaan. Pertama adalah jumlah penduduk perkotaan yang mencapai 55 persen dari jumlah penduduk nasional, dengan demikian kepadatan penduduk perkotaan pun jadi lebih tinggi.

Faktor lain ialah jenis aktivitas penduduk yang berbeda antara perkotaan dan kabupaten, serta keberadaan fasilitas kesehatan.

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Reja Hidayat