tirto.id - PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) mengungkapkan alasan pengambilalihan 11 gerai milik Giant yang tutup sejak 2011. Aksi itu dilakukan dalam rangka strategi ekspansi gerai dengan cara penetrasi dan saturasi ke daerah belum terjangkau.
"Kalau diingat pada saat kami public expose dua atau tiga tahun lalu, ada strategi ekspansi penetrasi dan kita lakukan saturasi daerah tersebut. Inilah alasan kami ambil 11 gerai Giant," ujar Direktur Utama Supra Boga Lestari, Meshvara Kanjaya, di Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Dia mencontohkan, salah satu penetrasi gerai di wilayah Jakarta Timur saat itu masih nol. Sehingga, emiten perdagangan ritel itu mengambil alih dua gerai Giant di Pondok Kopi dan Buaran.
"Selain itu, ada juga di Kemayoran dan Blok M. Itu jadi salah satu alasan ambil lokasi Giant karena penetrasi minim sekali," katanya.
Sementara untuk tahun ini, perusahaan menargetkan penambahan sebanyak empat gerai pada 2022, diantaranya tiga gerai di Jakarta dan satu di Sulawesi.
"Target 2022 menambah empat gerai mulai kuartal II di Jakarta dan Sulawesi. Kami baru buka di Sarinah pekan lalu," imbuhnya.
Sebagai informasi, Supra Boga Lestari mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sekira Rp42 miliar tahun ini. Dana capex bersumber dari kas internal dan pembiayaan bank sudah terserap sekira 25 persen hingga 30 persen. Dialokasikan untuk pembangunan toko baru dan menunjang sarana logistik di perusahaan.
Di sisi lain, perusahaan juga menargetkan pertumbuhan pendapatan Rp3,6 triliun hingga akhir tahun. Pendapatan itu naik 21,2 persen dibandingkan pendapatan bersih perseroan pada 2021.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin